Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Jum'at, 12 Juli 2024 | 22:06 WIB
Ilustrasi Kekeringan. (Freepik)

SuaraMalang.id - Seluruh wilayah di Jawa Timur kini memasuki musim kemarau, meningkatkan risiko kekeringan yang signifikan di berbagai daerah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur telah mengidentifikasi 13 kabupaten yang paling rentan terhadap kekeringan, memperingatkan masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan.

Daerah-daerah yang dinyatakan berisiko tinggi mencakup Bangkalan, Bojonegoro, Lamongan, Ponorogo, Jombang, Kabupaten Blitar, Bondowoso, Pacitan, Kabupaten Malang, Sampang, Pamekasan, Trenggalek, dan Gresik.

BPBD Jatim mengimbau warga di kabupaten-kabupaten tersebut untuk segera melaporkan ke posko siaga bencana apabila terdapat indikasi awal kekeringan.

Baca Juga: Sebanyak 332 Dusun di Pamekasan Alami Kekeringan Hebat Musim Kemarau Ini

Gatot Soebroto, Kepala BPBD Jatim, menjelaskan bahwa ada tiga kategori wilayah kekeringan: kering kritis, kering langka, dan kering langka terbatas.

"Wilayah dengan kering kritis adalah daerah pemukiman yang berjarak lebih dari 3 km dari sumber air. Menurut data kami, ada 232 kecamatan dan 699 kelurahan di 23 kabupaten/kota yang masuk dalam kategori ini," ujar Gatot, Jumat (12/7/2024).

Untuk mengatasi masalah ini, BPBD Jatim telah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk mempersiapkan pasokan air bersih, terutama di daerah dengan kategori kering kritis. Inisiatif ini bertujuan untuk meminimalisir dampak buruk musim kemarau yang berkepanjangan.

Meskipun musim kemarau tahun ini diprediksi tidak akan seintens tahun 2023, beberapa daerah di Kabupaten Blitar telah ditetapkan berstatus tanggap darurat kekeringan.

BPBD Jatim terus memonitor kondisi terkini dan mendorong masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam melaporkan situasi di lapangan.

Baca Juga: Tiga Desa di Situbondo Mulai Alami Krisis Air Dampak dari Kemarau Ini

Posko-posko di setiap kabupaten dan kota telah disiapkan untuk memberikan bantuan dan mengantisipasi kebutuhan mendesak akibat kekeringan, menegaskan kesiapan Jawa Timur dalam menghadapi tantangan musim kemarau ini.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More