SuaraMalang.id - Di balik keindahan dan keramahan Kota Malang, tersimpan kisah historis tentang masa kolonial Belanda, dimana sebuah organisasi rahasia yang dikenal dengan nama Freemason sempat beroperasi.
Freemason, yang merupakan sebuah organisasi berbasis persaudaraan dengan nilai moral dan spiritual, telah meninggalkan jejak sejarahnya di beberapa bangunan di Indonesia, termasuk di Malang.
Salah satu loji Freemason yang pernah berdiri di Malang kini telah berubah fungsi menjadi The Shalimar Boutique Hotel, sebuah hotel mewah yang terletak di pusat kota.
Freemason diperkirakan mulai masuk ke Malang pada era 1930-an, bertepatan dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi daerah akibat produksi kopi dan tebu. Organisasi ini menggunakan simbol jangkar dan mistar yang menggambarkan kehidupan kelas pekerja.
Pada masa itu, diperkirakan jumlah pengikut Freemason di Malang mencapai lebih dari 1.000 orang, yang terdiri dari pribumi dan kolonial Belanda.
Mereka kebanyakan bekerja di sektor medis dan perbankan dan sering berkumpul di sebuah gedung megah di komplek pemukiman mewah era Hindia Belanda.
Gedung ini, yang didirikan pada tahun 1933 dengan gaya Nieuwe Bowen, tidak hanya berfungsi sebagai loji, tapi juga sebagai societeit, tempat dansa dan menyanyi bagi pejabat Belanda.
Bangunan yang kemudian dikenal sebagai Loji 89 (Maconieke Lodge) ini juga sempat digunakan sebagai stasiun pemancar milik pemerintah Hindia Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, gedung ini berubah fungsi menjadi gedung RRI hingga tahun 1993 sebelum akhirnya diubah menjadi tempat penginapan yang sekarang dikenal sebagai The Shalimar Boutique Hotel.
Baca Juga: Dua Tempat Rawon Paling Legendaris di Malang untuk Penggemar Kuliner Malam
Awalnya dinamakan Malang Inn, bangunan ini kemudian berganti nama menjadi Hotel Graha Cakra yang tutup pada tahun 2014.
Setelah dilakukan renovasi, tempat penginapan ini kembali dioperasikan pada 10 Desember 2015 dengan nama baru, The Shalimar Boutique Hotel, yang kini menjadi salah satu hotel bintang lima di Kota Malang.
Transformasi dari loji Freemason menjadi hotel mewah ini tidak hanya menunjukkan perubahan fungsi bangunan, tapi juga bagian dari kisah panjang sejarah kota Malang yang kaya akan latar belakang budaya dan sejarah.
The Shalimar Boutique Hotel kini tidak hanya menawarkan kemewahan dan kenyamanan bagi para tamunya, tapi juga menjadi saksi bisu sejarah Freemason di kota tersebut.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Dua Tempat Rawon Paling Legendaris di Malang untuk Penggemar Kuliner Malam
-
Rekomendasi Soto Terenak di Malang: Dari Warung Soto Gang Salak hingga Soto Cak Boneng
-
Kuliner Pedas Nampol di Malang: Dari Sego Lombok Mbah Buyut hingga Warung Marsiti
-
Misteri Hotel Terbengkalai di Lembah Dieng, Malang: Saksi Bisu Sejarah Kelam
-
Tiga Kuliner Malam Wajib Coba di Malang untuk Penikmat Makanan Otentik
Terpopuler
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
Terkini
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025
-
Fauzia: Gulalibooks Memperoleh Fasilitas Pinjaman dari BRI dengan Subsidi Bunga 0%
-
Corporate Secretary: BRI Terus Jalankan Program Pemberdayaan yang Menyentuh UMKM