SuaraMalang.id - Nyaris setahun Politeknik Kota Malang (Poltekom) tidak ada kegiatan. Mahasiswa pun kebingungan mengenai nasibnya ke depan.
Salah satu mahasiswa Poltekom, Mahbub Ubaidillah menyebut mahasiswa di sini menjadi korban. "Kami adalah korban," ujarnya dikutip dari Ketik.co.id--jaringan Suara.com, Senin (20/11/2023).
Berhentinya aktivitas di kampus yang berada di Jalan Raya Tlogowaru itu karena staf pengajar banyak keluar. Diketahui, dosen sudah tidak menerima gaji sejak 2021.
"Dosen banyak yang keluar, dari 6-7 orang itu keluar semua hingga tersisa dua orang. Hampir 3 tahun, dosen kami tidak digaji, tidak ada jadwal perkuliahan selama satu tahun," katanya.
Begitu lamanya kampus ini tidak ada aktivitas, membuat kondisinya tidak terawat. Toilet hingga asbes rusak.
Karena itu, dia bersama dengan mahasiswa yang lain meminta penjelasan dari pihak kampus serta yayasan. Mereka pun memasang beberapa sepanduk berisikan protes.
Ubaidillah heran ketika pihak kampus masih menerima mahasiswa baru. Pada tahun ajaran 2023 sebanyak 6 orang. Parahnya, kata dia, pihak kampus juga masih membebankan uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
"SPP juga tetap dibayarkan. Tapi tidak ada perkuliahan, jadi kami juga bingung. Setelah ini, kami masih bingung antara kita melakukan audiensi, karena kalau audiensi terus kapan selesainya," ungkapnya.
Muncul dugaan permasalahan yang membelit Poltekom dipicu konflik internal usai pergantian kepemilikan dari pemerintah daerah kepada yayasan swasta pada 2008.
Baca Juga: Viral Mahasiswa UM Bentangkan Spanduk saat Wisuda, Minta Kapolri Tangkap Pembunuh Ayahnya
Seperti diketahui, kampus tersebut didirikan masa jabatan Wali Kota Malang, Peni Suparto.
Sementara itu, Direktur Poltekom, Dino Sudana tidak banyak komentar mengenai masalah tersebut.
"Mohon maaf. Mohon hubungi pihak Yayasan saja. Kami, direksi tidak memiliki kewenangan untuk bicara ke publik. Karena menurut pandangan kami, direksi tidak punya masalah dengan segenap sivitas akademika. Mohon maaf," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota