Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Rabu, 18 Oktober 2023 | 19:00 WIB
Viral Jalanan di Malang Ditempeli Stiker Bendera Israel. [Instagram/malangraya_info]

SuaraMalang.id - Warga Malang dihebohkan dengan pemasangan stiker bendera Israel yang ditempelkan di beberapa ruas jalan raya. Dari informasi yang dihimpun stiker itu dipasang di sejumlah titik, seperti di pertigaan Sulfat, Jalan Kahuripan, dan Traffic Light Sabilillah.

Dalam video yang dibagikan oleh akun Instagram @malangraya_info, terlihat stiker bendera Israel berukuran cukup besar ditempel di aspal.

Saking begitu besarnya, sampai terlihat hampir memenuhi separuh jalan. Tampak juga gambar tersebut bekas pijakan kaki di stiker itu.

Diduga, penempelan stiker bendera Israel tersebut sebagai bentuk protes terkait konflik yang terjadi di Gaza, Palestina.

Baca Juga: ASN dan Ratusan Warga Bukittinggi Doakan Rakyat Palestina: Kami Mengutuk Segala Kejahatan Perang!

Belum diketahui siapa pihak yang menempelkan stiker bendera Israel tersebut.

Namun, penempelan stiker itu dinilai membahayakan pengguna jalan. Pasalnya, hal itu bisa membuat pengendara terjatuh.

Unggahan itu pun sukses menyita beragam komentar dari warganet.

"Terlepas kalian tidak suka. Tapi jangan pasang pas di persimpangan. Itu kalau motor belok dan miring pasti jatuh karena licin. Jangan sampai kalian tidak suka sama mereka tapi melukai kawan sendiri. Dipikir lagi," ujar 3_dodi***.

"Ngapain ngurusin negara lain. Urusi pemilu aja tahun depan," kata rudy***.

Baca Juga: Hamas Dapatkan Sumber Dana dari Transaksi Kripto Hingga Bantuan Berbagai Pihak

"Gitu itu biar apa? Malah bikin perkara nanti. Yang masang orang satu dua yang kena imbasnya orang se-Indonesia bisa-bisa," kata angel***.

"Mungkin itu maksudnya bendera israel ditaruh di jalan biar diinjak-injak," komen amree***.

"Gak usah masang-masang, bikin bahaya orang lain aja, udah diam-diam berangkat ke gaza sana lho," kata ady***.

"Jangan kotori malang yang damai ini dengan politik kotor kayak gini, bikin rusuh kota malang aja," komen the***.

Kontributor : Fisca Tanjung

Load More