SuaraMalang.id - Bulan-bulan ini mahasiswa baru (maba) mulai berdatangan di Kota Malang. Kedatangan maba dengan kendaraannya tersebut mendapat atensi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman tidak menampik padatnya kendaraan memengaruhi parameter kualitas udara di wilayahnya.
"Tentu kondisi diakibatkan oleh gas buang kendaraan akan mempengaruhi sekali parameter kualitas udara di Kota Malang. Catatannya, apabila kondisi emisi gas buangnya itu buruk," ujar Rahman dikutip dari Times Indonesia--jaringan Suara.com, Kamis (24/8/2023).
Data dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang ada sekitar 100 unit kendaraan tiba di Kota Malang melalui kargo. Sebagian diduga merupakan milik mahasiswa baru.
Baca Juga: MA Batalkan Vonis Bebas 2 Terdakwa Tragedi Kanjuruhan, Tim Advokasi Belum Puas
Pada tahun ini puluhan ribu mahasiswa baru berdatangan untuk memulai kuliah di tahun ajaran 2023/2024.
Terlepas dari itu, Rahman mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas udara. Salah satunya dengan menerapkan program dari KLHK tentang pencanangan langit biru.
"Kita sudah terus melakukan pengecekan emisi gas buang kepada kendaraan. Memang ada yang kita temukan kondisi diesel, yakni solar yang secara emisi gas buang besar sekali," ungkapnya.
Kendaraan-kendaraan yang sudah dilakukan uji emisi diberi stiker tanda. Dia mengimbau pemilik tetap memasang stiker tersebut untuk mengentahui telah diuji emisi atau belum.
Dia mengungkapkan, berdasarkan pengukuran Indeks Pencemaran Udara (ISPU) kualitas udara di Kota Malang masih cukup baik.
Baca Juga: Kritik Kebijakan WFH Pemprov DKI, Komnas HAM: Tak Menjawab Masalah Polusi Udara
Indeks kualitas udara di Kota Malang masuk kategori warna hijau dengan persentasi indeks 2,5. "Terakhir kita cek Senin (21/8/2023) lalu. Parameter indeks lingkungan kita masih di 2,5. Jadi masih bisa dikatakan baik, warnanya hijau," katanya.
Menurut penilaian indeks parameter kualitas udara, dikatakan buruh bila berada di angka 5,6 atau lebih dari 2,5 dengan warna merah.
"Pengukuran ini telah terhubung resmi dan kita akan lakukan pengecekan terus sesuai arahan pak Walikota, sehingga kekuatiran kita soal kualitas udara yang beredar di masyarakat bisa kita tepis," tuturnya.
Berita Terkait
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Lawan atau Kawan? Cara Menjinakkan Skripsi Tanpa Terlalu Banyak Berpikir
-
Jangan Kaget, Ini 5 Fakta Jurusan Kedokteran yang Jarang Diketahui
-
Sederet Sumber Kekayaan Vicky Prasetyo, Tak Heran Berani Maju Calon Bupati Pemalang
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
Terkini
-
Respons Kris Dayanti Setelah Tahu Hasil Hitung Cepat Pilwali Kota Batu
-
Malang Selatan Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Terendam
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024 di Malang Raya
-
Gumelar Beri Instruksi Penting untuk Pendukungnya: Kawal Perolehan Suara
-
Momen Bahasa Isyarat Antara CS BRI dengan Nasabah Penyandang Disabilitas Dapat Aplaus Publik