SuaraMalang.id - Aksi gendam oleh Warga Negara Asing (WNA) menjadi perbincangan dalam beberapa hari belakangan di Malang.
Berdasarkan informasi yang beredar, pelakunya berjumlah dua orang. Hingga saat ini telah ada empat toko yang menjadi sasaran, yakni Toko Pia Cap Mangkok, Lai Lai, Toko Bangunan Belanja Keramik dan toko ritel Alfamart. Namun, hanya tiga yang berhasil ditipu.
Satu toko, yaitu toko bangunan Belanja Keramik gagal dikarenakan salah satu pegawai toko tidak bisa berbahasa Inggris.
"Mungkin karena teman saya gak begitu mengerti bahasa inggris. Jadi tidak berhasil digendam. Setelah gagal, mereka langsung pergi naik mobil," ujar salah satu pegawai toko, Achmadi dikutip dari Times Indonesia--jaringan Suara.com, Rabu (9/8/2023).
Berdasarkan keterangan Ahmadi, kedua WNA yang memiliki paras Timur Tengah. Mereka memiliki peran masing-masing.
Satu orang berpura-pura menukarkan uang dolar dengan rupiah, sedangkan lainnya bertugas mengalihkan perhatian kasir lain dengan menanyakan berbagai hal.
"Ada dua orang asing dengan paras timur tengah datang ke kami. Awalnya satu pelaku minta tukar uang, tapi minta nomor seri bagus. Pas dicarikan, tangan pelaku sampai masuk ke laci penyimpanan kasir. Teman saya yang sadar, menampel tangan pelaku," ungkapnya.
Beberapa toko yang berhasil digendam mengalami kerugian bermacam, mulai dari Rp700 ribu hingga Rp1 juta. Salah satunya Alfamart di Jalan Galunggung Malang yang merugi hingga Rp700 ribu.
Tutun, salah satu pegawai Alfamart menuturkan, awalnya kedua WNA membeli Snack dan dilayani oleh kasir.
Baca Juga: Warga Malang Selamat Gegara Tak Bisa Bahasa Inggris, Bagaimana Cara Kerja Gendam?
"Tapi pas mau keluar, satu pelaku tiba-tiba kembali. Tapi saat itu saya tinggal dan teman saya (kasir lain) yang meladeni permintaan tukar uang Rp100 ribu yang serinya bagus," ujar Tutun, pegawai Alfamart di Jalan Galunggung Kota Malang.
Namun, saat dia akan menghampiri temannya diadang satu WAN yang mencoba menanyakan soal merek mi instan. Aksi dua WNA tersebut terekam CCTV toko ritel tersebut.
"Kejadiannya cepat. Saya sama teman saya baru tahu kalau uangnya hilang saat menghitung setoran. Jadi kurang Rp700 ribu. Kita juga cek CCTV dan benar," katanya.
Sementara itu, Plh Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengaku belum menerima laporan terkait adanya dugaan gendam yang dilakukan oleh WNA.
"Kami belum ada laporan soal itu. Tapi kami juga mendalami, sudah mendatangi lokasi," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas
-
Berpartisipasi dalam PRABU Expo 2025, BRI Perkuat Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Modern