Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Rabu, 26 Juli 2023 | 09:35 WIB
Ilustrasi LPG 3 kg. [Suara.com/Oke Atmaja]

SuaraMalang.id - Stok liquefied petroleum gas (LPG) 3 kg di Malang langka. Kondisi tersebut dikeluhkan masyarakat.

Kelangkaan LPG 3 kg tersebut dibenarkan oleh pemilik pangkalan elpiji di wilayah Bunulrejo, Kota Malang, Nurul Aini (51). Dia menyebutkan, sebenarnya stok yang dikirim ke tempatnya tidak berkurang.

Namun, dalam waktu dua jam saja langsung ludes terjual. Padahal, Aini mengaku mendapat pasokan 110 tabung yang dikirim tiga kali dalam seminggu.

"Tidak ada pengurangan pengiriman. Tapi dalam dua jam rata-rata sudah terjual semua. Barang datang langsung ludes, mungkin orang-orang tahu kapan elpiji ini di kirim ke sini," ujar Aini dikutip dari Times Indonesia--jaringan Suara.com, Selasa (25/7/2023).

Aini mengungkapkan, banyak warga mengeluh saat datang ke pangkalannya. Bahkan, disebutnya ada penjual bakso yang sampai tidak bisa berjualan karena tak mendapatkan LPG.

Baca Juga: Ini Deretan Harga BBM Pertamina yang Lagi-lagi Naik Hari Ini

"Kasihan mas. Ibu-ibu yang jualan bakso itu cerita sama saya, dia sampai dua hari gak jualan, karena sulit gak dapat gas," katanya.

Tidak sampai di situ, keluhan juga banyak yang masuk melalui pesan Whatsapp (WA). Mereka kebingungan mencari LPG 3 kg.

"Banyak ibu-ibu rumah tangga WA ke saya. Mereka ngeluh, hari ini saya masak apa, ya saya tidak bisa memenuhi permintaan mereka, karena barangnya gak ada, sudah terjual semua," tuturnya.

Pihaknya telah menyampaikan kepada pihak agen atau Pertamina untuk menambah pengiriman LPG 3 kg ke pangkalannya. Namun, Pertamina tidak bisa memenuhinya.

"Katanya stok sudah segitu, sudah sesuai kuotanya. Jadi belum bisa menambah," katanya.

Baca Juga: Jika Ahok Jadi Dirut Pertamina, Pegiat Media Sosial Jhon Sitorus Bilang Begini

Aini pun harus membatasi pembeli LPG 3 kg. Setiap kali pembelian, satu orang di batasi hanya bisa menerima dua tabung Elpiji subsidi 3 kg saja.

Setiap tabung, ia jual dengan harga Rp16 ribu sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Dia tidak memenuhi penjualan untuk pengecer LPG subsidi 3 kg. Tujuannya agar pembagian merata dan mengurangi potensi kelangkaan.

"Banyak warga kecele, karena habisnya kan cepat. Sekitar tiga bulanan kondisi seperti ini. Untuk pengecer, ada 30 pengecer sudah tidak saya layani atau berhenti sementara," tegasnya.

Situasi yang sama juga terjadi di pangkalan LPG lainnya. "Di sini (Bunulrejo) ada tiga pangkalan, semua kondisi sama. Saya gak tahu kenapa kok seperti ini tiga bulan ini," tandasnya.

Load More