SuaraMalang.id - Menghadapi kemungkinan krisis global di tahun 2023, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengingatkan agar Indonesia waspada.
"Kita sudah harus waspada. Semua pihak dari banyak negara memperkirakan tahun yang akan datang adalah tahun yang berat. Saya sudah ingatkan, kita tidak boleh lengah, dalam arti dulu kan ada pendapat bahwa sekian puluh tahun tidak akan ada ancaman perang, ternyata perang di Ukraina memberikan dampak global," kata Prabowo kepada wartawan di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis.
Menurutnya, perang antara Rusia-Ukraina mengakibatkan harga BBM naik, energi naik, sehingga mengakibatkan harga pangan juga naik.
"Belum lagi Ukraina dan Rusia penghasil gandum terbesar di dunia. Kalau tidak salah Rusia dan Ukraina itu menghasilkan 20 hingga 30 persen gandum dunia. Kalau 25-30 persen ini tidak tersedia di pasar dunia, harga pasti naik. Itu sederhana saja," paparnya.
Baca Juga: Prabowo Minta Masyarakat Indonesia Waspada Potensi Krisis Global 2023
Rusia yang merupakan negara penghasil energi, gas dan minyak bumi terbesar seolah dikucilkan sehingga harga BBM naik. Rusia juga salah satu negara penghasil potas terbesar di dunia. Potas ini salah satu bahan baku untuk membuat pupuk.
"Ini bisa mendorong harga pupuk naik. Jadi, ini harus kita waspadai. Ini yang masalah energi krisis. Tentunya, untuk hadapi krisis kita harus antisipasi. Jadi, tentunya setiap negara meningkatkan kewaspadaannya," kata Prabowo.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan skenario untuk mengantisipasi imbas dari krisis global di tahun 2023.
"Intinya, tahun depan juga pemerintah sudah siapkan skenario-skenario," kata Moeldoko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (21/10).
Moeldoko menyampaikan langkah-langkah pemerintah tidak berubah untuk menghadapi krisis pada 2023. Sebagaimana sering dikatakan Presiden Joko Widodo, bangsa Indonesia boleh optimistis, namun tetap harus waspada.
Baca Juga: Menhan Prabowo: Indonesia Komitmen Terus Dukung Kemerdekaan Palestina
"Maknanya apa? Bahwa dalam situasi krisis saat ini, Presiden tetap konsentrasi pada pembangunan yang on the track, tetap fokus, tetap dalam RPJMN yang sudah ditetapkan; tetapi dalam praktiknya tetap ada ruang dinamis," jelasnya.
Berita Terkait
-
Rusia Lancarkan Serangan Udara Dahsyat: 139 Drone dan Rudal Hantam Ukraina Semalam
-
Trump Gebrak Meja: Zelensky 'Tidak Hormati' AS dan Ancam Hentikan Bantuan!
-
Gencatan Senjata Rusak? Rusia Tuding Ukraina Sabotase Kesepakatan Putin-Trump!
-
Pertemuan Rahasia Trump-Putin Ungkap Titik Temu untuk Ukraina? Zelensky Bakal Bertemu di Arab Saudi
-
Gencatan Senjata di Ujung Tanduk: Rusia dan Ukraina Saling Serang Usai Kesepakatan Awal!
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
Terkini
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat
-
Misteri Tumpukan Sampah di Singosari Malang, Tutupi Jalan Desa