Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Rabu, 26 Oktober 2022 | 15:55 WIB
M Afrizal (10), warga Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, korban tragedi Stadion Kanjuruhan, saat dibawa petugas untuk meninggalkan ruang perawatan Galunggung, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (26/10/2022). (FOTO ANTARA/Vicki Febrianto)

SuaraMalang.id - Setelah dirawat selama 24 hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang, satu pasien korban tragedi Kanjuruhan bernama M Afrizal (10), warga Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, diperbolehkan pulang.

Menurut keterangan Wakil Direktur Pelayanan Penunjang RSUD Saiful Anwar dr Widodo Budi Prasetyo, kondisi Afrizal telah membaik, sehingga diperbolehkan untuk pulang. Kendati begitu, ia masih memerlukan rawat jalan.

"Dari dokter yang merawat sudah diperkenankan untuk pulang. Semoga dalam perawatan di rumah lebih sehat dan bisa pulih," katanya.

Dalam kesempatan itu, spesialis bedah plastik yang merawat Afrizal, dr. Yudi Siswato menjelaskan, saat ini kondisi pasien sudah dalam keadaan baik dan stabil. Maka dari itu, tim dokter memutuskan untuk pasien agar bisa melanjutkan perawatan di rumah dan rawat jalan.

Baca Juga: Dibolehkan Pulang Usai 24 Hari Dirawat, Afrizal Korban Tragedi Kanjuruhan Sudah 5 Kali Operasi

Menurut Yudi, Afrizal yang dirawat di RSUD Saiful Anwar selama 24 hari tersebut, sempat berada di Unit Perawatan Intensif (ICU) selama tujuh hari. Pada saat masuk ke ICU RSUD Saiful Anwar, pasien sempat mengalami penurunan kesadaran.

"Perawatan di ICU kurang lebih tujuh hari. Pada waktu datang pasien dengan penurunan kesadaran. Tapi, selama perawatan di ICU secara bertahap kondisinya membaik dan sadar penuh 100 persen," katanya.

Selama dirawat di rumah sakit tersebut, kata Budi, pasien juga telah menjalani operasi sebanyak lima kali pada luka di bagian paha. Salah satunya operasi penanaman kulit.

"Selama perawatan 24 hari sudah menjalani operasi sebanyak 5 kali, salah satunya operasi penanaman kulit dan hasilnya bagus. Berhasil 100 persen," katanya.

Sementara itu, spesialis anak dr Ery Olivianto menambahkan, pasien pada saat masuk ke rumah sakit sempat menderita trauma di paru-paru. Namun, kondisi pasien terus membaik dan akhirnya sudah dalam kondisi normal. Pasien juga sempat mengalami stress pascatrauma.

Baca Juga: Kisah Bocah Korban Tragedi Kanjuruhan: Boleh Pulang Usai Dirawat 24 Hari

"Secara umum kondisi paru-parunya sudah normal tidak membutuhkan operasi, observasi saja sudah membaik. Juga pernah mengalami stress pascatrauma dan sudah kita konsultasikan dengan bagian psikiatri, sudah melakukan pengobatan dan sangat membaik," katanya.

Pada Sabtu (1/10) 2022, terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan membesar hingga sejumlah flare dilemparkan bersama benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

Akibat tembakan gas air mata, para suporter berdesakan mencoba keluar dari stadion hingga 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher, dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain korban meninggal, ratusan suporter lainnya dilaporkan mengalami luka ringan dan luka berat. [ANTARA]

Load More