"Mereka yang menjalani perawatan di sini, sudah banyak yang membaik. Sudah banyak pengurangan warna merah di mata para pasien," katanya.
Ia menjelaskan, dari seluruh pasien yang mengalami mata merah akibat terkena gas air mata tersebut, tidak ada yang mengalami gangguan penglihatan. Iritasi mata tersebut bersifat ringan hingga sedang.
Menurutnya, warna merah pada mata tersebut disebabkan iritasi dari bahan gas air mata yang bersifat kimiawi basa. Untuk penanganan iritasi tersebut, diberikan obat anti radang dan diharapkan dalam kurun waktu 3-4 minggu bisa kembali normal.
"Untuk penanganan diberikan obat anti radang. Pasien yang datang ke rumah sakit juga sudah menurun, karena memang keluhan sudah banyak yang berkurang," kata Syaifullah meski tidak merinci jumlah pasien yang mengalami iritasi mata tersebut.
Baca Juga: Komnas HAM Akan Kirimkan Surat ke FIFA Terkait Tragedi Kanjuruhan
Ia menambahkan pihak rumah sakit juga melakukan penelitian terhadap kondisi pasien yang masuk ke RSUD Saiful Anwar. Penelitian tersebut dilakukan untuk mencari penyebab utama kematian korban tragedi Kanjuruhan.
"Saat ini kami sedang melakukan case series, jadi semua data pasien yang masuk ke rumah sakit ini dan dirawat serta paramarter laboratiorium semua kita telaah. Tapi kita belum bisa publish karena ini cukup lama pelayanannya," katanya.
Ia menjelaskan pihaknya juga telah memberikan keterangan kepada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dan pihak kepolisian terkait penyebab kematian para korban. Salah satu penyebab kematian korban tragedi Kanjuruhan yang dirawat adalah adanya sejumlah trauma.
"Memang salah satu, yang utama penyebab kematian adalah multi trauma," kata Syaifullah Asmiragani,
Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.
Akibat kejadian itu, sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Akan Kirimkan Surat ke FIFA Terkait Tragedi Kanjuruhan
-
Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 135, Aremamedia: Setelah Dirawat 22 Hari, Saudara Farzah Dwi Kurniawan Menghembuskan Nafas Terakhirnya
-
Ketua Panpel Arema FC Vs Persebaya Ditahan Polda Jatim terkait Tragedi Kanjuruhan
-
Nyesek! Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah Lagi, Total Jadi 135 Orang
-
Ketua Panitia Penyelenggara Arema FC Terima Risiko Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Hingga Mungkin Ditahan
Tag
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak
-
6 Link DANA Kaget Malam Ini Senilai Ro 688 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Ayo Cepat, Ada DANA Kaget Masih Utuh Jangan Sampai Lupa Klaim
-
Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Masifnya Proyek Vila di Lereng Pegunungan Kota Batu