Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Rabu, 12 Oktober 2022 | 08:52 WIB
Doa bersama di Gate 13 Stadion Kanjuruhan Malang setiap malam [Foto: Beritajatim]

SuaraMalang.id - Panitia Pelaksana (Panpel) laga Arema FC Vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu di Stadion Kanjuruhan, Abdul Haris membantah soal temuan 46 botol miras. Melalui penasihat hukumnya, Abdul Haris yang kini menjadi tersangka menegaskan pemeriksaan jelang pertandingan sangat ketat.

Kuasa hukum Abdul Haris, Taufik Hidayat mengatakan, setiap penonton yang masuk pasti selalu diperiksa oleh petugas. Bahkan, setiap pintu stadion ada polsek yang bertanggung jawab untuk menjaga.

Tak hanya dari pihak kepolisian, penjagaan juga melibatkan aparat TNI. Sehingga, ia yakin tidak akan mungkin ada penonton masuk dengan membawa minuman keras.

"Pemeriksaannya sangat ketat. Semua barang bawaan penonton pasti diperiksa," saat mendampingi kliennya dalam pemeriksaan di Polda Jatim, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga: Akun Medsos Polri Panen Cibiran Usai Kutip Pernyataan Ahli Soal Gas Air Mata Tak Mematikan, Netizen Ngamuk!

Diketahui, Abdul Haris adalah salah satu dari enam tersangka tragedi Kanjuruhan. Ia pada Selasa kemarin menjalani pemeriksaan selama 12 jam.

Usai pemeriksaan itu, Abdul Haris membongkar alasan utama memutuskan menjual tiket super derbi Jatim tersebut melebihi kapasitas Stadion Kanjuruhan Malang.

Haris mengaku, timnya mencetak tiket pertandingan itu sejumlah 42 ribu. Awalnya, ia mengaku, jika timnya hanya menjual sesuai kapasitas stadion yakni 38 ribu.

"Setelah itu, petugas kita dipanggil Pak Kapolres Malang (AKBP Ferli Hidayat). Ditanyakan jumlah tiket yang kami cetak," katanya usai pemeriksaan di Polda Jatim.

Selisih tiket yang dimiliki panitia pun langsung diserahkan kepada AKBP Ferli Hidayat.

Baca Juga: FIFA Susun Rencana agar Kompetisi Sepak Bola Indonesia Bisa Bergulir Pasca Tragedi Kanjuruhan

"Informasi dari tim saya sih begitu," tambahnya.

Ketika itu, Ferli yang kini telah dicopot dan dimutasi sebagai Pamen SDM Polri, mempersilakan panitia penyelenggara untuk menjual seluruhnya tiket tersebut. Alhasil, tiket terjual sebanyak 42.516 buah.

Padahal, niat panitia hanya menjual 38 ribu tiket saja. Alasan yang disampaikan Ferli kepada panpel, karena Aremania (Supporter Arema FC) komplain.

"Mereka (Aremania) protes, kenapa tiba-tiba penjualan tiketnya dibatasi? Kenapa tidak dilakukan kemarin," katanya.

Load More