SuaraMalang.id - Panitia Pelaksana (Panpel) laga Arema FC Vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu di Stadion Kanjuruhan, Abdul Haris membantah soal temuan 46 botol miras. Melalui penasihat hukumnya, Abdul Haris yang kini menjadi tersangka menegaskan pemeriksaan jelang pertandingan sangat ketat.
Kuasa hukum Abdul Haris, Taufik Hidayat mengatakan, setiap penonton yang masuk pasti selalu diperiksa oleh petugas. Bahkan, setiap pintu stadion ada polsek yang bertanggung jawab untuk menjaga.
Tak hanya dari pihak kepolisian, penjagaan juga melibatkan aparat TNI. Sehingga, ia yakin tidak akan mungkin ada penonton masuk dengan membawa minuman keras.
"Pemeriksaannya sangat ketat. Semua barang bawaan penonton pasti diperiksa," saat mendampingi kliennya dalam pemeriksaan di Polda Jatim, Selasa (11/10/2022).
Diketahui, Abdul Haris adalah salah satu dari enam tersangka tragedi Kanjuruhan. Ia pada Selasa kemarin menjalani pemeriksaan selama 12 jam.
Usai pemeriksaan itu, Abdul Haris membongkar alasan utama memutuskan menjual tiket super derbi Jatim tersebut melebihi kapasitas Stadion Kanjuruhan Malang.
Haris mengaku, timnya mencetak tiket pertandingan itu sejumlah 42 ribu. Awalnya, ia mengaku, jika timnya hanya menjual sesuai kapasitas stadion yakni 38 ribu.
"Setelah itu, petugas kita dipanggil Pak Kapolres Malang (AKBP Ferli Hidayat). Ditanyakan jumlah tiket yang kami cetak," katanya usai pemeriksaan di Polda Jatim.
Selisih tiket yang dimiliki panitia pun langsung diserahkan kepada AKBP Ferli Hidayat.
Baca Juga: FIFA Susun Rencana agar Kompetisi Sepak Bola Indonesia Bisa Bergulir Pasca Tragedi Kanjuruhan
"Informasi dari tim saya sih begitu," tambahnya.
Ketika itu, Ferli yang kini telah dicopot dan dimutasi sebagai Pamen SDM Polri, mempersilakan panitia penyelenggara untuk menjual seluruhnya tiket tersebut. Alhasil, tiket terjual sebanyak 42.516 buah.
Padahal, niat panitia hanya menjual 38 ribu tiket saja. Alasan yang disampaikan Ferli kepada panpel, karena Aremania (Supporter Arema FC) komplain.
"Mereka (Aremania) protes, kenapa tiba-tiba penjualan tiketnya dibatasi? Kenapa tidak dilakukan kemarin," katanya.
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Kalah, Adab Erick Thohir ke Gibran Jadi Gunjingan: Harusnya ke Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Jelang Timnas Indonesia vs Jepang, Media Asing Singgung Tragedi Kanjuruhan
-
2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Pukulan Telak, dan Titik Balik Sepak Bola Indonesia
-
Refleksi Dua Tahun Tragedi Kanjuruhan: Trauma Belum Hilang, Keadilan Masih Buram
-
Dari Kanjuruhan ke Kemenkumham: Jejak Kontroversial Irjen Nico Afinta
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Malang Selatan Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Terendam
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024 di Malang Raya
-
Gumelar Beri Instruksi Penting untuk Pendukungnya: Kawal Perolehan Suara
-
Momen Bahasa Isyarat Antara CS BRI dengan Nasabah Penyandang Disabilitas Dapat Aplaus Publik
-
Momen Kris Dayanti Nikmati Waktu Bersama Keluarga Sebelum Hari Pencoblosan Pilkada 2024