SuaraMalang.id - Amerika kembali mengompori perang Ukraina-Rusia setelah dua negara tersebut kembali terlibat ketegangan. Bermula dari kemarahan Rusia setelah pihak yang disebutnya teroris Ukraina membakar Jembatan Kerch (Penghubung Rusia-Krimea).
Serangan Jembatan Kerch itu didukung sejumlah pejabat Ukraina dengan menyebutnya sebagai permulaan. Hal itu kemudian dibalas oleh Rusia dengan membombardir sejumlah fasilitas di Ukraina. Aksi balasan Rusia ini kemudian membuat Presiden Ukraina merengek minta tolong ke Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjanji menyediakan lebih banyak senjata, termasuk sistem pertahanan udara canggih untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari serangan Rusia.
"Presiden Biden berjanji untuk terus memberikan dukungan yang dibutuhkan Ukraina untuk mempertahankan diri, termasuk sistem pertahanan udara canggih," kata Gedung Putih dalam pernyataan, Senin (10/10).
Dalam percakapan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Biden mengecam serangan rudal Rusia di seluruh Ukraina, termasuk di Ibu Kota Kiev.
Biden juga menyampaikan belasungkawa kepada orang-orang terkasih dari mereka yang tewas dan terluka dalam serangan yang disebutnya tidak masuk akal itu.
"Dia juga menggarisbawahi hubungannya yang berkelanjutan dengan para sekutu dan mitra untuk terus menekan Rusia, meminta pertanggungjawaban Rusia atas kejahatan dan kekejaman perangnya, dan memberi Ukraina bantuan keamanan, ekonomi, dan kemanusiaan," kata Gedung Putih.
Zelenskyy secara terpisah mengatakan sistem anti serangan udara adalah prioritas nomor satu Ukraina dalam kerja sama pertahanan dengan AS.
"Kami juga membutuhkan kepemimpinan AS dengan sikap keras G7 dan dengan dukungan untuk resolusi kami di Majelis Umum PBB," kata dia di Twitter.
Baca Juga: Amerika Janjikan Lebih Banyak Senjata untuk Ukraina Setelah Serangan Rusia
Korban jiwa akibat serangan Rusia di Ukraina pada Senin bertambah menjadi 11 orang dengan puluhan lainnya terluka. Pihak berwenang mengumumkan sekitar 64 orang terluka selama serangan itu, menurut Layanan Darurat Negara Ukraina.
"Jika kita berbicara tentang seluruh Ukraina, maka, selain Kiev, serangan juga tercatat di 14 wilayah lain di negara bagian itu," kata juru bicara Kepolisian Nasional Ukraina Mariana Reva.
Dalam pesan video yang dirilis di Telegram, Zelenskyy mengatakan fasilitas energi Ukraina dan warganya adalah dua target utama Rusia. Dia kembali menyerukan agar warga Ukraina tetap tinggal di tempat-tempat penampungan.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan serangan Rusia merusak total 11 infrastruktur penting di delapan wilayah Ukraina, menurut laporan Kyiv Independent.
"Tujuan utama para penjahat perang ini adalah untuk menabur kepanikan, untuk menakut-nakuti, dan untuk meninggalkan Ukraina tanpa lampu dan pemanas," ujar Shmyhal.
Beberapa ledakan dilaporkan di kota-kota Ukraina, yaitu Odesa, Zhytomyr, Khmelnytsky, Dnipro, Lviv, Ternopil, dan Kiev, sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh intelijen Ukraina melakukan apa yang disebutnya serangan teroris di Jembatan Kerch.
Tag
Berita Terkait
-
Amerika Janjikan Lebih Banyak Senjata untuk Ukraina Setelah Serangan Rusia
-
Presiden Biden Ampuni Tahanan yang Dihukum atas Kepemilikan Ganja
-
Arab Saudi Bantah Tuduhan Kolusi dengan Rusia Terkait Harga Minyak, Joe Biden Ngambek
-
Indonesia Dorong Agar Nuklir Tidak Sampai Jadi Jalan Akhir Untuk Stop Perang Ukraina Rusia
-
Biden Tuding Rusia Salah Gunakan Hak Veto di Dewan Keamanan PBB
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa
-
Akad Massal KPR FLPP: BRI Tegaskan Komitmen Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah
-
Malam Minggu Makin Ceria, Dapatkan Tambahan Tabungan Dadakan Lewat DANA Kaget
-
Status Waspada Gunung Semeru: Erupsi Pagi Ini, Hindari Zona Merah Berikut!
-
UMKM Naik Kelas Bersama BRI di Ajang Halal Indo 2025