SuaraMalang.id - Salah satu korban Tragedi Kanjuruhan Malang seorang mahasiswi asal Bawean Gresik, namanya Deby Fadhilah (21). Ia mengalami luka-luka akibat pristiwa itu.
Mahasiswi asal Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik, tersebu mengalami iritasi mata akibat tembakan gas air mata. Selain itu, kakinya juga bengkak.
Korban sebenarnya sempat mendapat perawatan di Puskesmas Kepanjen, Malang. Selain mengalami gangguan di matanya, kaki Deby bengkak akibat terinjak-injak.
Dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Deby bercerita saat kejadian dia hendak keluar di pintu 14 usai pertandingan. Malangnya, sebelum menuju pintu keluar, tiba-tiba sudah ada tembakan gas air mata dari oknum petugas.
Deby langsung lemas lantaran menghirup gas air mata. Dia lalu dilarikan ke Puskesmas Kepanjen. Tetapi, dia mendapat perawatan di Puskesman Kepanjeng hanya semalam saja. Dia dipulangkan lantaran banyak pasien yang datang dengan kondisi lebih parah.
Deby sendiri tidak memberitahu orangtuanya jika menjadi korban tragedi di Stadion Stadion Kanjuruhan. Ditambah lagi, namanya tidak tercantum dalam data resmi korban yang berada di posko.
Akhirnya dia menelepon keluarganya dalam kondisi kepepet karena sudah dirawat berhari-hari di rumah warga. Pihak keluarga Deby yang ada di Gresik kaget dan langsung menjemput Deby ke Kepanjen, Malang.
Usai dari Kepanjen, Malang. Deby langsung dibawa ke Gresik dan menjalani rawat jalan di RS Semen Gresik. Mengetahui warganya ada yang kembali menjadi korban, Pemkab Gresik langsung bergerak cepat. Membawa Deby menuju RSUD Ibnu Sina Gresik.
Saat menjelang perawatan, Deby mengalami bengkak di bagian bola mata hingga berwarna gelap karena efek gas air mata.
“Tadi sudah dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik, alhamdulilah kondisinya membaik langsung mendapat perawatan intensif di RSUD Ibnu Sina,” ujar Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah (Bu Min), Sabtu (8/10/2022).
Dari pengakuannya, Deby ternyata tidak sendiri, dia bersama kedua temannya yang berasal dari Bawean saat menonton Arema melawan Persebaya. Kedua temannya bernama Waniya dan Siti Nursakina. Mereka berdua berasal dari Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak. Mereka mengalami luka ringan. Hanya lecet di bagian kaki karena terinjak saat keluar stadion.
“Semua biaya pengobatan gratis ditanggung Pemkab Gresik,” kata Wakil Bupati perempuan pertama di Kabupaten Gresik ini.
Selain Deby, warga Gresik lainnya yang menjadi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan bernama M. Refo (19) warga Manyar mengalami patah kaki saat menyelamatkan balita di stadion. Sementara korban yang meninggal bernama Hadiyatus Tsaniah, warga Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah.
Tag
Berita Terkait
-
Mirip Tragedi Kanjuruhan, Awal Mula Tembakan Gas Air Mata ke Suporter di Argentina hingga Satu Orang Tewas
-
Tak Hanya di Malang, Tragedi di Dunia Sepak Bola juga Dialami oleh Deretan Negara ini
-
Isi Lengkap Surat FIFA ke Presiden Jokowi, Sepak Bola Indonesia Tidak Kena Sanksi
-
Polisi Sampaikan Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan Sebanyak 678 Orang (131 Orang dan Korban Luka 547 Orang)
-
Bukti Penting Tragedi Kanjuruhan Sudah Dikantongi Buat Ungkap Fakta Sebenarnya, TGIPF Investigasi Setiap Tahapan
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Cara Cek Bansos November 2025 Lewat HP, Semua Lewat Aplikasi Cek Bansos!
-
AgenBRILink Mulya Motor Hadirkan Layanan Keuangan hingga ke Pelosok
-
Konsisten Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional