Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 05 Oktober 2022 | 16:25 WIB
Presiden Joko Widodo saat disambut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa [Foto: ANTARA]

SuaraMalang.id - Siang tadi Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) telah sampai di Malang. Ia segera mengunjungi pasien korban Tragedi Kanjuruhan yang dirawat inap di rumah sakit dan memberikan santunan.

Presiden Jokowi juga memastikan korban luka yang masih menjalani perawatan di rumah sakit mendapat pelayanan terbaik. Ia mengatakan kalau sempat berbincang-bincang dengan sekitar empat korban yang menjalani perawatan di RSUD dr. Saiful Anwar.

Dalam obrolan dengan para korban itu, Presiden ingin mengetahui situasi di malam pertandingan pada 1 Oktober 2022 lalu, paska-pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya itu.

"Baru saja saya menjenguk para korban tragedi di stadion Kanjuruhan Malang. Saya ingin memastikan bahwa yang dirawat di rumah sakit ini mendapatkan pelayanan yang paling baik," kata Presiden di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar, Kota Malang, Rabu (05/10/2022).

Baca Juga: Sebut Tragedi Kanjuruhan karena Gas Air Mata Polisi, Fadli Zon: kenapa Gak Pakai Water Cannon?

"Saya benar-benar ingin tahu akar masalah penyebab tragedi ini sehingga ke depan kita bisa mendapatkan sebuah solusi terbaik dan kita tahu sudah dibentuk Tim Pencari Fakta Independen yang diketuai oleh Pak Menko Polhukam," tambah Presiden.

Presiden Jokowi pun berpesan kepada para pasien korban di Stadion Kanjuruhan agar tetap semangat dan segera sembuh sehingga bisa beraktivitas kembali.

"Tadi saya juga menyampaikan kepada para pasien korban bahwa seluruh biaya untuk perawatan ditanggung oleh pemerintah dan pemerintah daerah," ungkap Presiden.

Tak lupa Presiden Jokowi pun menyampaikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia.

"Saya tahu tidak hanya dari pemerintah pusat, tapi juga pemerintah provinsi, pemerintah kota Malang kemudian Bank Jatim juga telah memberikan santunan itu yang bisa meringankan beban dari keluarga dan kerabat korban," tambah Presiden.

Baca Juga: Nuraninya Ramai Disorot, Ucapan Duka DPRD Jatim atas Tragedi Kanjuruhan Banjir Kritik Pedas

Berdasarkan data Tim Kedokteran Kepolisian (Dokpol) Polri, terdapat 455 orang korban tragedi Stadion Kanjuruhan dengan rincian 125 orang meninggal dunia, luka berat 21 orang dan luka ringan 309 orang.

Di RSUD Saiful Anwar Malang sendiri masih ada 30 pasien yang masih dirawat karena mengalami luka sedang dan berat, sebanyak 7 orang bahkan berada di ruang ICU (Intensive Care Unit).

Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah kerusuhan yang pecah selepas penonton memasuki lapangan Stadion Kanjuruhan seusai pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC menjamu Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 pada Sabtu (1/10) malam.

Kerusuhan yang dijawab petugas pengamanan dengan tembakan gas air mata ke arah tribun telah menelan sedikitnya 125 korban jiwa terkonfirmasi. Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengemukakan bahwa ada tambahan 6 korban meninggal, sehingga total 131 korban jiwa.

Sejumlah enam korban jiwa tersebut, tidak terdata Dokpol Polri, karena pasca-tragedi Kanjuruhan, enam korban meninggal tersebut langsung diketahui indentitasnya oleh keluarganya yang langsung memakamkannya di pemakaman desa sekitar Stadion Kanjuruhan.

Presiden Jokowi sendiri telah memerintahkan pembentukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali selaku Wakil Ketua.

Tim berisikan 13 anggota dari berbagai kalangan tersebut diminta Presiden untuk bisa menuntaskan tugasnya menelusuri Tragedi Kanjuruhan dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. ANTARA

Load More