SuaraMalang.id - Menurut Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI Erwin Tobing, jumlah penonton yang hadir kala terjadi tragedi Kanjuruhan tidak jelas. Dalam tragedi pada di Satdion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam itu, diketahui bahwa 125 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
"Tribune penonton di Kanjuruhan belum 'single seat' (kursi tunggal-red) sehingga tidak terukur. Inilah yang membuat ada pihak yang mengatakan 40 ribu atau 45 ribu orang di sana," ujar Erwin dalam konferensi pers yang diikuti secara virtual dari Jakarta, Selasa.
Menurut purnawirawan polisi berpangkat akhir Inspektur Jenderal tersebut, ketidakjelasan itulah yang membuat pihaknya tidak bisa memastikan apakah kapasitas Stadion Kanjuruhan pada laga Liga 1 Indonesia 2022-2023 Arema FC versus Persebaya melebihi batas atau tidak.
Komdis PSSI pun menyalahkan panitia pelaksana pertandingan Arema FC atas kesimpangsiuran data penonton tersebut.
Meski begitu, Erwin pun memberikan masukan agar ke depan stadion-stadion di Indonesia menggunakan kursi tunggal dan pendataan tiket yang akurat.
Sementara anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Ahmad Riyadh menyampaikan bahwa panpel Arema FC mengaku menjual 42 ribu tiket pertandingan dari 45 ribu kapasitas maksimal.
Ahmad menambahkan, pihak kepolisian sempat mengimbau agar panpel hanya menjual tiket sebanyak-banyaknya 75 persen dari jumlah penonton maksimal.
Akan tetapi, ketika imbauan itu keluar, tiket terlanjur ludes dibeli penonton.
"Pada akhirnya, berdasarkan hasil rapat, jumlah personel keamanan yang ditambah," tutur Ahmad.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya pada laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023.
Pendukung tuan rumah yang kecewa masuk ke lapangan yang membuat pihak keamanan melepaskan tembakan gas air mata. Bukan cuma ke lapangan, gas tersebut juga ditembakkan ke tribune.
Akibatnya, puluhan ribu suporter di stadion panik dan berusaha mencari jalan keluar lantaran mereka kesulitan untuk bernapas. Akan tetapi, akses keluar terbatas sehingga membuat banyak dari mereka terhimpit dan terinjak-injak. Korban pun berjatuhan.
PSSI sudah menjatuhkan hukuman kepada Arema FC terkait peristiwa tersebut. Arema FC disanksi larangan menghadirkan penonton di stadion jika bertindak sebagai tuan rumah sampai Liga 1 Indonesia 2022-2023 selesai. Kandang Arema hingga akhir musim pun bukan lagi di Stadion Kanjuruhan, Malang, tetapi wajib pindah ke tempat yang jaraknya minimal 250 kilometer dari markas semula.
Komite Disiplin PSSI juga menjatuhkan hukuman berat kepada Ketua Panitia Pelaksana Arema FC Abdul Haris dan Petugas Keamanan (Security Officer) Arema FC Suko Sutrisno yaitu tidak dapat beraktivitas di lingkungan sepak bola selama seumur hidup. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Pengunduran Diri Valentino Jebreeet Dari Liga 1 BRI 2022/2023 Disambut Positif Artis hingga Pemain Sepak Bola
-
Polres Tanjung Balai Gelar Salat Gaib untuk Korban Tragedi Kanjuruhan Malang
-
Tragedi Kanjuruan: Polri Periksa 29 Saksi dan CCTV di Enam Titik
-
Investigasi Tragedi Kanjuruhan Rampung, Ini Keputusan Komdis PSSI
-
Tragedi Kanjuruhan Renggut Ratusan Jiwa, Tim Labfor Polri Periksa CCTV di Enam Titik Stadion
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota