SuaraMalang.id - Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan hilangnya nyawa 120-an nyawa Aremania pada Sabtu (1/10/2022) menjadi hari paling hitam dalam sejarah sepak bola Indonesia. Aliran ungkapan duka dan simpati terhadap korban serta keprihatinan membuat banyak warga Kawasan Malang raya mendatangi Stadion Kanjuruhan di Kepanjen Kabupaten Malang.
Mereka memanjatkan doa untuk mereka yang meninggal dan tak sedikit yang hanya mengabadikan kondisi terkini gate 11, 12, dan 13. Untuk diketahui gate 11, 12, dan 13 di Stadion Kanjuruhan menjadi titik bergelimpangnya jenazah Aremania, sehingga para kerabat, kelurga dan teman korban di beberapa gate tersebut memasang syal, kaos, bendera dan taburan bunga.
Salah satu suporter dari Kota Malang, Maria, sengaja datang bersama dua rekannya guna berdoa di tiga gate tersebut secara berurutan.
"Yang pertama, pastinya saya ingin mendoakan, terus banyak teman yang dari TikTok ingin tahu (kondisi) yang sebenarnya, karena saya tinggal di Malang, saya ke sini aja," ujar Maria pada SuaraJatim.id, Selasa (4/10/2022).
Baca Juga: TNI Jaga Laga Sepak Bola di Stadion bisa jadi Bumerang, ISESS: Doktrin Mereka Membunuh atau Dibunuh
Maria sendiri merupakan suporter Arema sejak kecil hingga duduk di bangku kuliahan. Ia mengaku cukup kaget dan terpukul, setelah mendengar banyaknya korban jiwa di Tragedi Kanjuruhan.
"Untuk kejadian ini nangis. Yang jelas harapan saya, suporter-suporter yang senior, mau mendidik suporter-suporter yang baru," ujarnya.
Maria menambahkan, pembelajaran dari suporter yang dituakan oleh lainnya diharapkan bisa memberikan edukasi menjadi suporter yang dewasa dalam bersikap.
"Jadi edukasi mereka memang kurang, utamanya bagaimana jika kesebelasan kesayangan menang, apa yang harus dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan. Ketika kalah pun, apa yang boleh dilakukan apa yang tak boleh dilakukan, itu semua tidak ada," ungkapnya.
"Saya harapkan, yang senior-senior, yang suaranya didengar oleh suporter-suporter Arema yang lainnya," katanya.
Baca Juga: Korban Luka Tragedi Kanjuruhan: 30 Pasien Masih Dirawat di RSUD Saiful Anwar, 7 Diantaranya di ICU
Maria melanjutkan, jika sudah saatnya semua yang ada di dunia persepakbolaan berubah, berubah menjadi dewasa, dan profesional.
Berita Terkait
-
Suara-suara Ini Masih Terngiang-ngiang, Bikin Bulu Kuduk Sandy Walsh Berdiri
-
Cerita Alex Pastoor Soal Kegilaan Suporter Garuda dan Cuaca Panas Indonesia
-
Gila! Timnas Indonesia Ciptakan Rekor Baru Saat Tekuk Bahrain, Apa Itu?
-
Darius Sinathrya Kasih Ultimatum ke Suporter yang Rebut Jersey Marselino Ferdinan dari Anak Kecil
-
Media Asing: Gak Semua Orang di Dunia Tahu, Suporter Timnas Indonesia Gila!
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat
-
Misteri Tumpukan Sampah di Singosari Malang, Tutupi Jalan Desa