SuaraMalang.id - Masih tergambar jelas situasi mencengkam tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam kemarin. Tak sedikit pun terhapuskan dari ingatan Aulia Rahman Maksum. Hanya trauma yang bertambah dalam batin siswa kelas 10 di SMK Negeri 1 Kepanjen ini.
Namun, ia harus kuat kembali mendatangi stadion tersebut. Aulia dan teman-temannya ke sana hanya untuk memberikan doa kepada para korban. Saat itu, ia baru saja pulang sekolah. Pakaian putih-abu pun masih melekat di tubuhnya, hanya dilapisi jaket hitam.
Ketika itu, ia bersama enam temannya datang ke stadion tersebut, menyaksikan pertandingan besar. Arema Malang menjamu Persebaya Surabaya. Ketika itu, ia dan teman-temannya berada di tribune 14. Sepanjang pertandingan, tidak terjadi apa pun.
Tidak ada juga perkelahian antar-suporter. Wajar saja, menurutnya hari itu hanya ada Aremania. Tidak ada pendukung Persebaya yang menghiasi stadion. Pun 90 menit laga itu berjalan, juga tidak ada kejadian apa pun.
Baca Juga: Mantan Wakapolda Kalbar Jadi Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan
Namun, setelah pertandingan selesai, turun salah seorang pendukung ke lapangan, mendatangi manajemen Arema.
“Kalau saya, hanya diam di tribune saja. Tapi, setelah satu pria pertama turun, diikuti beberapa orang lainnya,” kata Aulia saat ditemui Suara.com, Senin (3/10/2022).
Beberapa saat kemudian, polisi membawa senjata gas air mata pun masuk lapangan. Mereka menembak ke arah kerumunan yang ada di lapangan. Parahnya, tembakan itu diarahkan ke tribune, padahal tidak ada satu pun orang yang berusaha untuk memanjat pagar masuk ke lapangan.
“Saya sesalkan itu, kenapa tembakan diarahkan ke kami. Malah, orang yang berada di lapangan itu aman,” terangnya. Tribune 12 dan 14 yang menjadi sasaran polisi menembakkan air mata. Sontak, para penonton langsung berusaha menyelamatkan diri tanpa mempedulikan kondisi yang terjadi di depan mereka.
Ketika itu, Aulia berdiri paling depan, persis di depan pagar, dan paling dekat sama polisi di tribune 14. Saat itu, tribune tersebut dipenuhi asap. Sontak suporter berhamburan ke arah pintu keluar.
Baca Juga: Presiden Arema FC Sebut Sanksi PSSI Memberatkan, Warganet: Ente yaa Kadang-kadang
Ia tidak memperhatikan lagi apa yang terjadi kondisi saat itu. Aulia sudah tidak bisa melihat. Matanya pedih. Bernapas pun susah. Dalam otaknya saat itu hanya keinginan untuk bisa keluar dari stadion. Hanya teriakan yang bisa didengarkan. Ada juga yang melontarkan makian terhadap polisi.
Berita Terkait
-
Fedi Nuril Sentil Jokowi Lewat Video Tragedi Kanjuruhan, Ekpresi Mahfud MD Diomongin
-
Imbauan Tak Didengar, FIFA Sanksi Indonesia Buntut Kompetisi Rusuh Lagi?
-
Timnas Indonesia Kalah, Adab Erick Thohir ke Gibran Jadi Gunjingan: Harusnya ke Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Jelang Timnas Indonesia vs Jepang, Media Asing Singgung Tragedi Kanjuruhan
-
2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Pukulan Telak, dan Titik Balik Sepak Bola Indonesia
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Sosok Bule Jerman yang Selamatkan Santri Terseret Ombak Pantai Balekambang
-
Wali Kota Malang Ingin Pindahkan 4 Sekolahan Ini dari Jalan Bandung
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI