SuaraMalang.id - Sejak pertengahan bulan lalu, kepolisian Kediri mencatat ada 5 kasus penganiayaan berlatar bentrokan antar perguruan silat.
Kasus penganiayaan ini melibatkan dua perguruan silat PSHT dan Kera Sakti. Bahkan kasus kekerasan ini menyasar sembarang orang hingga menyebabkan korban luka serius.
Seperti dikatakan Kasatreskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha, kasus-kasus penganiayaan tersebut membuat resah masyarakat setempat. Apalagi 5 kejadian tersebut semuanya saling berhubungan.
"Satreskrim berhasil mengungkap 5 kejadian yang meresahkan masyarakat, dimana semua kejadian ini saling berkorelasi dan melibatkan berbagai perguruan silat di Kabupaten Kediri, baik korban maupun pelakunya," kata Rizkika dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com, Kamis (29/09/2022).
Sebelumnya, muncul satu kelompok bernama Ligas (Lingkungan Ganas). Mereka terlibat dugaan penganiayaan kepada salah satu anggota perguruan silat IKSPI Kera Sakti.
Lugas, beranggotakan orang-orang dari berbagai perguruan silat di Kediri, melakukan konvoi bersama dan berakhir dengan insiden penganiayaan oleh beberapa oknum terhadap salah satu korban.
Rizkika menerangkan, kejadian bermula pada hari Sabtu 17 September 2022, saat sebuah pesta rakyat yang diadakan di wilayah Kabupaten Kediri bagian selatan berlangsung.
Terduga pelaku mengaku pada kejadian ini tidak ada sasaran yang pasti dan menjurus. Mereka hanya menyasar sembarang orang secara acak untuk dijadikan korban.
Dan saat itu korban dari kekerasan Luhas ternyata pihak dari IKSPI Kera Sakti. Sekelompok pendekar dari perguruan ini kemudian tidak terima dan berusaha membalas dengan cara sama.
Baca Juga: Lawan Persik di Kandang Sendiri, PS Barito Putera Bidik Poin Penuh
Dua hari kemudian terjadilah insiden pembacokan di Kecamatan Papar, Kediri, Senin 19 September 2022. Ini menyebabkan salah satu anggota perguruan silat PSHT mendapatkan luka di lengan akibat sabetan celurit.
Pelaku merupakan anggota IKSPI Kera Sakti asal Lamongan. Dengan dalih mencari keadilan, selain melakukan penganiayaan, 2 orang pelaku asal Jombang dan 1 orang pelaku asal Lamongan ini juga melakukan perusakan sebuah warung kopi milik warga yang menjadi TKP.
Aksi balas membalas antar perguruan silat terus berlanjut. Selang 6 hari setelahnya, Minggu 25 September 2022, sekitar pukul 04.00WIB dini hari kejadian yang sama kembali terulang di Kec. Kras, Kediri.
Insiden yang memakan korban anggota PSHT sebelumnya dibalas dengan hal serupa kepada anggota perguruan silat Pagar Nusa. Aksi ini dipelopori oleh anggota yang berasal dari Kediri dan Tulungagung.
Secara keseluruhan, pelaku merupakan orang yang berbeda di setiap kejadian. Polisi berhasil meringkus 15 tersangka dalam kasus ini, 11 tersangka dewasa dan 4 tersangka anak dibawah umur.
"3 orang tersangka lainnya saat ini masih dalam tahap pengejaran. Sudah kita terbitkan sebagai DPO," ujar AKP Rizkika.
Akibat aksinya, tersangka terancam hukuman maksimal 7 tahun penjara dikarenakan salah satu dari ke 15 tersangka merupakan seorang residivis.
Polisi mengamankan berbagai barang bukti yang digunakan pelaku di TKP berupa pakaian saat insiden berlangsung dan peralatan yang digunakan untuk menganiaya korban yaitu 1 sabit/celurit, 1 batu, 1 potong kayu, dan 2 helm dalam keadaan pecah.
Berita Terkait
-
Maarten Paes Tiba Duluan, Respon Kocak Netizen: Mampir Kediri Dulu, Makan Tahu Takwa
-
Tampil Menawan, 2 Anak Emas Luis Milla Ini Punya Kans Diboyong Shin Tae-yong?
-
Tanpa Proses Naturalisasi! Gol Indah Pemain Berdarah Manado Ini Jawab Kebutuhan Striker Timnas Indonesia
-
Jamu Persik Kediri, Bernardo Tavares Ungkap Misi Spesial Milik PSM Makassar
-
BRI Liga 1: Persik Kediri Waspadai 'Tembok' PSM Makassar
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Trauma PSS Sleman, Arema FC Pantang Remehkan Madura United
-
Polisi Buru Pencuri Ban Serep di Klojen, Imbau Warga Pasang Pengaman Tambahan
-
Joel Cornelli Ramu Strategi Khusus, Arema FC Matangkan Persiapan di Kaki Gunung Semeru
-
Miris! Jembatan Pasar Gadang Jadi Lautan Sampah, DLH Malang Kewalahan?
-
Angin Kencang Terjang Malang, 7 Rumah Rusak, Warga Mengungsi