SuaraMalang.id - Upaya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menekan laju penularan pneumonia pada balita membuahkan sejumlah hasil. Kasus Pneumonia atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga Agustus 2022 tercatat sebanayk 8.080 kasus.
Dibandingkan dengan tahun 2021. Kasus pneumonia pada balita mencapai 8.760 kasus.
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina menerangkan sejumlah langkah pendeteksian ddini dilakukan ketika ada seorang bayi mengelih sakit hingga batuk yang berujung pada sulitnya bernapas.
"Di usia itu merupakan usia rentan, dimana kekebalan tubuh belum terbentuk secara optimal," kata Nanik, Selasa (20/9/2022).
Baca Juga: Dewa United Surabaya Perpanjang Kontrak Kevin Moses dan Ferdian Dwi Purwoko
Nanik mengatakan berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, perkiraan kasus pneumonia pada balita di Kota Surabaya sebanyak 12.900. Sedangkan penemuan Dinkes Surabaya pada kasus pneumonia pada balita pada periode Januari-Agustus 2022 hanya 8.080 kasus, dengan usia dominan antara 1-5 tahun.
Sedangkan berdasarkan deteksi dini ISPA Pneumonia di Surabaya untuk semua usia terdapat 11.512 kasus.
Dia menjelaskan penyebab anak-anak dengan usia 1-5 tahun terpapar pneumonia, karena sering berinteraksi dengan banyak orang, serta mengunjungi berbagai tempat. Sehingga, berisiko terpapar virus atau kuman penyebab infeksi saluran pernafasan menjadi lebih besar dibanding usia bayi 0-1 tahun.
"Kasus pneumonia pada balita di tahun 2021 sebanyak 8.760, sedangkan di tahun 2022 per Agustus 8.080 kasus. Total kasus pada semua usia di tahun 2021 sebanyak 17.693, sedangkan tahun 2022 per Agustus mencapai 11.512," kata dia.
Untuk mengatasi hal tersebut, Dinkes Surabaya melakukan upaya medis terhadap penderita pneumonia, khususnya pada penderita balita, di antaranya melakukan penatalaksanaan kasus sesuai kondisi klinis dan menelaah faktor-faktor lain yang berpengaruh seperti riwayat imunisasi.
"Memperhatikan status gizi serta kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat, kemudian diberikan intervensi apabila ada yang belum optimal," ujar dia.
Berita Terkait
-
Profil UD Sentoso Seal, Distributor Oli yang Tahan Ijazah dan Potong Gaji Karyawan Jika Salat Jumat
-
Benarkah Pengharum Ruangan Semprot dan Kamar Lembap Sebabkan Pneumonia?
-
Profil Jaiden Law, Winger Keturunan Surabaya Kelahiran Sydney yang Bakal Trial di Klub Spanyol
-
Rayhan Hanan Buka-bukaan Soal PR Besar Persija Jakarta, Optimis Bangkit?
-
BRI Liga 1: Imbangi Persija, Misi Persebaya Surabaya Masih Belum Tuntas?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat
-
Misteri Tumpukan Sampah di Singosari Malang, Tutupi Jalan Desa