SuaraMalang.id - Dosen Psikologi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Ika Herani menyatakan, fetish mulai menyerang secara virtual. Sehingga, siapapun pengguna media sosial berpotensi jadi sasaran penyimpangan seksual tersebut.
Pernyataan itu merespon viral kasus menimpa selebgram asal Malang, Priskila Oktaviani. Ia mengalami teror Fetish serbet melalui direct message (DM) dari salah satu pemilik akun Instagram bernama @tamaserbet.
"Bisa juga masuk Fetish secara virtual, karena situasi sekarang. Miris banget ya, mudah sekali siapa saja jadi sasaran Fetish akhirnya," ujar Ika mengutip dari Timesindonesia.co.id jejaring Suara.com.
Dijelaskannya, fetish merupakan obsesi atau gangguan seksual terkait dengan fantasi pada benda atau tubuh non genital pada manusia.
Baca Juga: Ngeri! Selebgram Asal Malang Jadi Sasaran Teror Fetish Serbet
"Jadi benda-benda ini akhirnya membangkitkan hasrat seksual yang juga bisa merujuk pada bagian tubuh tertentu juga," ungkapnya.
Namun, kata Ika, sebenarnya penyebab pasti Fetish tersebut memang belum diketahui secara pasti. Ada sejumlah faktor yang menurut Ika bisa mengarah ke hal tersebut.
"Penyebab masih belum ada secara pasti. Kalau menurut teorinya dari perspektif, psikoanalisis dan behavioral. Ada juga faktor lainnya, seperti biologis, sosiokultural dan budaya atau kultural," bebernya.
Melihat peristiwa tersebut, Ika pun menyarankan kepada sejumlah korban yang terkenal Fetish, khususnya secara virtual tak memberikan respon yang berlebihan. Terlebih, menurutnya kurang baik sebenarnya jika disebarluaskan oleh korban. Sebab, perlu adanya penetapan permasalahan sebelum memberikan judgment.
"Sama-sama lebih bijak menggunakan media sosial dan saling mengingatkan ketika ada perilaku yang kurang tepat. Tidak malah menyebarkan atau memberikan judgment tanpa tahu alasan dan permasalahan sebelumnya," tuturnya.
Saran dari Ika, para korban hanya perlu memblokir atau melaporkan secara virtual akun tersebut agar mendapatkan sanksi. Sebab, jika semakin di respon dan disebarluaskan, pelaku Fetish tersebut malah semakin terangsang dan senang, karena mendapat perhatian lebih.
"Karena ini terjadi secara virtual maka akun pelaku harusnya di blokir. Semakin korban memberikan reaksi atau netizen memberikan reaksi apapun pelaku akan semakin senang. Artinya dengan aksinya ini pelaku mendapatkan perhatian," pungkasnya terkait teror fetish serbet yang menimpa Selebgram asal Malang.
Berita Terkait
-
Terpopuler Kemarin: Kisah Kakek Yudi 20 Tahun Hidup di Gua hingga Arema FC Pecat Eduardo Almeida
-
Ternyata Kakek Yudi Sudah 20 Tahun Tinggal di Dalam Gua Malang, Hidup dari Belas Kasihan Warga Sekitar
-
Dua Hari Sejak BBM Naik, Ojol dan Sopir Angkot di Malang Mulai Sambat Operasionalnya Bengkak
-
Siapa Eduardo Almeida? Pelatih Arema FC yang Baru Dipecat, Padahal Nggak Buruk-buruk Amat
-
Balita 3 Tahun Lebam-lebam Dianiaya Orangtua Angkatnya di Blitar, Risma Minta Stafnya Tinggal
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
-
Mau Wajah Glowing? Inilah Urutan Menggunakan Skincare Malam yang Tepat
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
Terkini
-
Nongkrong Bareng Berujung Maut, Pria di Malang Tewas Ditikam Teman Sendiri
-
BRI Lewat BRILiaN Dorong UMKM Hargobinangun Yogyakarta Jadi Motor Ekonomi Desa
-
BRImo FSTVL 2024 Jadi Ajang Apresiasi pada Nasabah, Sekaligus Wujudkan Inklusi Keuangan
-
BRI Mengedepankan Prinsip Pertumbuhan yang Selektif untuk Menjaga Kualitas Kredit Berkelanjutan
-
Kecelakaan di Bromo: Jip Masuk Jurang, Wisatawan Asal Korea Selatan Jadi Korban