SuaraMalang.id - Pemerintah Pakistan berencana membobol bendungan di Danau Manchar. Tujuannya untuk mengatasi bencana banjir yang telah mengakibatkan ribuan korban jiwa, selama beberapa bulan terakhir.
Selain bendungan, banjir yang merenda Pakistan juga dipicu hujan badai yang terjadi terus menerus di beberapa wilayah. Mencairnya glatser di wilayah Pakistan bagian utara kian memperparah bencana banjir.
Hingga kini, dilansir dari The Guardian tercatat setidaknya 1.290 nyawa melayang termasuk di dalamnya nyawa 453 anak-anak setempat.
Banjir ini setidaknya mempengaruhi kehidupan dan penghidupan 33 juta penduduk Pakistan.
Baca Juga: Air Meluap, 4 Kelurahan di Bontang Ini Terendam Banjir: Kami Terus Patroli
Danau Manchar merupakan danau terbesar di negara Pakistan. Danau ini biasanya digunakan sebagai tempat penympanan cadangan air negara. Namun akhir-akhir ini debit air di danau tersebut meningkat dan hampir mencapai level merah (bahaya). Hal ini menimbulkan ancaman bagi penduduk yang tinggal di daerah provinsi Sindh bagian selatan.
Di sekitar danau tersebut tinggal sekitar 100.000 penduduk yang memiliki mata pencaharian bertani dan mencari ikan dari danau. Dan kini mereka semua harus dipindahkan demi keselamatan penduduk lain yang berada dikawasan padat penduduk.
"Dengan membuka bendungan di danau tersebut kita telah mencoba menyelamatkan kota Sehwan. Juga megurangi ketinggian air di kota Johi dan Mehar di wilayah Kabupaten Dadu," ungkap Jam Khan Soro, menteri Irigasi Pakistan melalui Reuters.
Namun hingga kini, keseluruhan penduduk belum menyanggupi rencana tersebut. Belum bisa dipastikan apakah mereka akan mau dengan sukarela pindah dari daerah tersebut atau tidak.
Dalam sehari angka kematian akibat banjir di Pakistan bisa mencapai 25 korban jiwa. Beberapa ada yang meninggal karena sakit dan beberapa lainnya meninggal akibat terseret banjir.
Baca Juga: Ngeri! Korban Tewas Banjir Pakistan Tembus 1.265 Orang
Setelah seminggu lalu Perdana Menteri Pakistan menyerukan permohonan bantuan global, pada Minggu kemarin (4/9/2022) bantuan dari berbagai negara di dunia mulai berdatangan. Bahkan Unicef, Qatar, dan Arab Saudi juga mengirimkan bantuan untuk penanganan banjir ini.
Berita Terkait
-
Air Meluap, 4 Kelurahan di Bontang Ini Terendam Banjir: Kami Terus Patroli
-
Ngeri! Korban Tewas Banjir Pakistan Tembus 1.265 Orang
-
Banjir Datang Lagi, Jalan Imam Bonjol di Bontang Ditutup Sementara
-
Banjir Dahsyat Ubah Pakistan Jadi Seperti Danau Raksasa
-
Rumah di Sorong Terendam Banjir, Bayi dalam Ayunan Meninggal Dunia
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
-
Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
-
PSSI Sebut Persija Tak Penuhi 'Syarat' Ikut Piala Presiden 2025: Kita Tak Pilih-pilih
-
Perbandingan Spesifikasi iQOO Z10 vs Infinix GT 30 Pro, Duel HP Gaming 4 Jutaan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
UMM Diserbu 2000 Mahasiswa Asing dari 62 Negara dari Program Sarjana Hingga Doktoral
-
Setop Ketergantungan Beras, DPRD Jatim Gaungkan Tanaman Alternatif demi Kedaulatan Pangan
-
Masih Aktif, Saldo DANA Kaget Untuk Hari Ini Bantu Kamu Supaya Ngirit
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak