SuaraMalang.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang memetakan titik-titik rawan korupsi di Jawa Timur, terutama yang berkaitan dunia industri.
Komisi antikorupsi menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bersama para pengusaha di Jatim. Komisi meminta masukan titik-titik yang berpotensi terjadinya tindak korupsi.
Seperti dijelaskan Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Surabaya, Jumat (02/09/2022). Ia menyambut baik upaya KPK memetakan titik-titik aktivitas bisnis berpotensi korupsi itu.
"Ini adalah langkah maju KPK dalam mendukung terciptanya iklim usaha yang bersih dan sehat," katanya dikutip dari Antara.
Adik berharap para pengusaha bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengungkapkan hal-hal yang dinilai berpotensi terjadinya tindak korupsi dalam aktivitas bisnis.
Menurut dia, sejauh ini masih banyak hal yang perlu diperbaiki demi terciptanya iklim usaha sehat dan bersih.
Kepala Satuan Tugas I Anti-Korupsi Badan Usaha (AKBU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Teguh Widodo sebelumnya melakukan koordinasi dengan Kadin Jawa Timur beserta sejumlah pengusaha dan asosiasi kepelabuhanan di Graha Kadin Jatim Surabaya.
Teguh mengatakan Tim Satgas 1 AKBU memiliki tugas untuk memetakan titik-titik rawan korupsi yang terjadi saat aktivitas bisnis dijalankan. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya melakukan dialog dengan sejumlah pengusaha di berbagai wilayah, termasuk di Jawa Timur.
"Kami ingin menggali permasalahan-permasalahan yang berpotensi terjadinya korupsi sehingga menyebabkan pengusaha terpaksa menyuap atau mengeluarkan dana lebih. Nah, ini yang kami cari," ujar Teguh kepada seluruh pengusaha yang hadir dalam acara itu.
Baca Juga: Kebugaran Para Pemain Jadi Fokus Putra Delta Sidoarjo Jelang Derbi Kota Udang
Teguh berharap kali ini pengusaha mau membuka dan berterus terang mana saja titik rawan korupsi yang mereka temukan.
"Kalau ada, diungkapkan saja agar kami bisa mencarikan solusi. Jika terkait dengan sistem maka sistem yang diperbaiki, kalau dari sisi regulasi, maka regulasi yang diperbaiki," katanya.
"Kami ingin mendengarkan keluhan pengusaha di mana pengusaha terpaksa harus menyuap dan harapan pengusaha seperti apa," kata dia. ANTARA
Berita Terkait
-
Kebugaran Para Pemain Jadi Fokus Putra Delta Sidoarjo Jelang Derbi Kota Udang
-
7 Orang Komplotan Kasus Penggelapan 30 Ton Gula Rafinasi Dibekuk Polda Jatim
-
Petinggi Bank Jatim Dipolisikan Nasabahnya Buntut Kerugian Rp3 Miliar
-
KPK Datangi Lapas Sukamiskin Bandung
-
Laporan Gus Samsudin Berlanjut di Polda Jatim, Pesulap Merah Sudah Dipanggil
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Mau Gelar Acara? Ini Perkiraan Harga Sewa Sound Horeg di Malang dan Faktor Penentunya
-
Transformasi Digital BRI: Kartu Kredit Bisa Diajukan Online, Berikan Solusi Keuangan Adaptif
-
Setelah Ikut Pelatihan BRI, Usaha UMKM Kuliner Kurma Ini Makin Melejit
-
Surat Kepala Desa Minta Warga Hindari "Sound Horeg" Dan Minta Ngungsi
-
BRI Kucurkan Dana Segar Rp83,88 Triliun untuk UMKM: Sektor Ini Jadi Prioritas!