Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 31 Agustus 2022 | 17:03 WIB
Ilustrasi hipertensi (Shutterstock)

SuaraMalang.id - Hipertensi sampai saat ini masih menjadi penyebab utama penyakit stroke. Hipertensi sendiri ditemukan pada 64-70 persen kasus Stroke.

Dokter Spesialis Saraf RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Eka Harmeiwaty, mengatakan hipertensi merupakan faktor risiko utama dari kejadian stroke.

Hipertensi dapat menyebabkan gumpalan darah otak mengeras dan aliran darah menuju otak terhambat sehingga memicu terjadinya stroke, mulai dari skala ringan hingga berat bahkan mengancam jiwa jika tidak segera ditangani

"Bila arteri yang tersumbat ada di bagian otak, hal ini akan membuat otak tidak mendapatkan aliran darah dan oksigen yang cukup, sehingga semakin lama semakin banyak sel atau jaringan otak yang mulai mati," ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (31/08/2022).

Baca Juga: Update Kondisi Tukul Arwana: Sudah Kuat Menopang Tubuh Sendiri

Setiap kenaikan tekanan darah sistolik 2 mmHg akan meningkatkan risiko stroke 10 persen pada orang dewasa. Secara mekanisme, tekanan darah tinggi pada dasarnya menyebabkan kerusakan sel dinding pembuluh darah dan mengganggu fungsi dari otot di dinding pembuluh darah nadi arteri.

Kondisi ini dapat membuat arteri menjadi kaku dan tersumbat. Lebih lanjut, Eka mengatakan hal ini dapat membuat seseorang berada pada risiko stroke yang jauh lebih tinggi.

Kerusakan endotel atau sel dinding pembuluh darah dan lapisan otot pembuluh darah arteri karena hipertensi, juga dapat menyebabkan penipisan dinding pembuluh darah arteri di otak sehingga dapat mengakibatkan arteri bisa mudah pecah dan menyebabkan perdarahan di otak.

Hipertensi sendiri merupakan penyakit kronik yang tidak bisa disembuhkan. Jika tekanan darah seseorang sudah mencapai target bukan berarti dia sembuh, tapi terkontrol.

"Kalau sudah terkontrol maka diharapkan bisa menghindari komplikasinya, salah satunya kerusakan otak seperti stroke," kata dr. Eka.

Baca Juga: Minum Dua Cangkir atau Lebih Teh Hitam Sehari Bisa Mengurangi Risiko Kematian Dini

Namun, dr. Eka mengatakan banyak orang tidak mengetahui bahwa dirinya telah menderita tekanan darah tinggi karena seringkali tidak adanya gejala.

Load More