Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 17 Agustus 2022 | 16:23 WIB
Arsip - Warga Sri Lanka menyaksikan kapal pengeruk China bekerja di Hambantota, 240 km tenggara Kolombo, 24 Maret 2010. (ANTARA/Reuters/Andrew Caballero-Reynolds/as)

SuaraMalang.id - India mulai ketar-ketir ketika kapal riset asal China berlabuh di Srilangka, Selasa (16/08/2022). Kekhawatiran India ini cukup beralasan sebab negeri itu sedang mengembangkan rudal balistik.

Di saat pengembangan itu dilakukan, tiba-tiba kapal riset China Yuanwang-5 berlabuh di Srilangka. India sebelumnya khawatir kapal riset itu akan melacak kemampuan daya jangkau rudal balistik India dan memfasilitasi kegiatan operasional kapal selam China.

"Aktivitas penelitian Yuanwang-5 sudah sesuai dengan hukum internasional dan sudah kebiasaan umum sehingga tidak boleh diintervensi oleh pihak ketiga," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing.

Seharusnya, kapal tersebut singgah di Pelabuhan Hambantota di wilayah timur Sri Lanka pada Kamis (11/8) pekan lalu namun baru terlaksana pada Selasa karena India terus menekan Sri Lanka agar menunda kedatangan kapal China atas alasan keamanan.

Baca Juga: 3 Keuntungan yang Didapat Indonesia dari Pembekuan FIFA terhadap India

"Sangat tidak patut bagi negara-negara tertentu menekan Sri Lanka dengan alasan masalah keamanan," kata Wang.

Duta Besar China untuk Sri Lanka Qi Zhenhong menggelar upacara penyambutan kedatangan kapal Yuanwang-5 di Pelabuhan Hambantota.

Upacara itu dihadiri oleh anggota parlemen Mahinda Wijasekera, selaku perwakilan Kepresidenan Sri Lanka, dan sepuluh ketua partai serta tokoh masyarakat setempat.

"Suasananya sangat hangat dan ramah saat lagu kebangsaan China dan Sri Lanka dilantunkan," kata Wang dalam konferensi pers rutin itu.

Kapal tersebut berlabuh dan melakukan pengisian logistik di Sri Lanka hingga Senin (22/8).

Baca Juga: Rayakan 75 Tahun Kemerdekaan,India Gelar Pesta Besar

"Kapal tersebut tidak memengaruhi keamanan, dan kepentingan ekonomi negara mana pun dan tidak boleh diganggu oleh pihak ketiga mana pun. Kedua negara telah menjalin kerja sama di bidang penelitian ilmiah selama bertahun-tahun," ujarnya.

Saat ditanya apakah China akan memberikan bantuan lebih banyak kepada negara yang sedang dilanda kesulitan ekonomi tersebut, Wang menjawab bahwa China bisa merasakan kesulitan ekonomi dan sosial yang sedang dihadapi Sri Lanka.

"Kami telah memberikan dukungan dan bantuan kepada Sri Lanka pada masa-masa yang lalu untuk mengatasi kesulitan ekonomi sesuai kemampuan. Dan kami masih akan melakukannya pada masa-masa mendatang," katanya. ANTARA

Load More