SuaraMalang.id - Sebuah video yang memperlihatkan seorang penjual camilan di sekitar kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur viral di media sosial. Perekam mengaku dipaksa membeli dagangannya. Bahkan perekam sempat diejek.
Video itu pertama kali dibagikan oleh akun TikTok @bangdeniuss.
Dalam video berdurasi 49 detik itu terlihat seorang pemuda mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih tengah menjajakan dagangannya. Ia tampak berada di kawasan perpustakaan UB.
Pemuda itu membawa sebuah keranjang putih berisi makanan ringan.
Baca Juga: Viral Pedagang Jajanan Keliling di Universitas Brawijaya, Karen's Dinner Versi Kearifan Lokal
Sementara perekam berada di salah satu bangku. Ia mengatakan jika pemuda tersebut kerap memaksa mahasiswa yang berada di kawasan perpustakaan untuk membeli.
"ada yang tau nggak ini siapa. Dari maba sampai aku alumni dia terus gini gini aja terus, kadang nawarinnya agak maksa," ujar perekam
Tak berselang lama, pemuda tersebut menghampiri meja perekam.
Benar saja, pemuda tersebut langsung menghujani perekam dengan pertanyaan untuk memilih dagangannya.
"kamu mau yang mana? Ini ada tahu bakso, ini ada siomay, ini ada nugget," tanya si pemuda.
Baca Juga: Dinding Ponpes di Malang Roboh Melukai Dua Santriwati
"Nggak, nggak," saut perekam.
"Yang bener," tanya pemuda itu lagi.
"ya jangan dipaksa. Engga, ngga beli aku," jawab perekam.
"Kamu ngapain sih janjiin dia, kalau kamu misalkan nggak beli jangan janjiin sesuatu. Kamu juga, cowok yang ngga bermodalkan gini ngapain harus kamu perjuangkan," ujar si pemuda.
"Kok ngomongnya gitu sih mas," jawab perekam.
"Lha kamu ngasih kepastian nggak, kalau nggak aku pergi yaudah," ujar pemuda itu sembari melenggang pergi.
"Jualan kok kayak gini sih," ujar perekam.
Unggahan tersebut pun mengundang beragam respon dari warganet.
Tak sedikit yang pernah bertemu dengan penjual tersebut.
"tapi masnya dulu telah berjasa karena pernah menghibur diriku yang stres kuliah ini wkwkwk," ujar 404***
"tapi lama kelamaan tuh gak nyaman tau. Kayak ok satu dua kali gapapa, tapi kalau keseringan tuh bikin emosi (udah pusing kuliah plus dengar kalimat yang gak nyaman)," kata njel***
"woy dia juga jualan di kampus aku umm, gitu cara dia promosi," ujar sayang***
"beliau mencari nafkah buat kuliah S2 bang, dulu masuk hitam putih beliau bang. Namanya lupa aku mas siapa ya," ujar peop***
"itu teknik marketing dia sebenarnya. Tapi kalimatnya gak semua orang bisa menerima," kata indra***
Kontributor : Fisca Tanjung
Berita Terkait
-
Picu 'Bencana' di Malang, Ini Aturan Penerbangan Balon Udara dan Sanksi Bagi yang Melanggar
-
7 Tempat Wisata di Malang, Liburan Seru Sambil Menikmati Udara Sejuk
-
Liburan Anti Bosan di Malang Skyland: Panduan Lengkap Harga Tiket dan Aktivitas
-
BRI Tebar Kebaikan di Bulan Suci, Ribuan Sembako Disalurkan & Pemudik Dimudahkan
-
Demi Mengabdi, Mahasiswa Rantau AM UM Tak Pulang Kampung saat Lebaran!
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
Terkini
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab