SuaraMalang.id - Warga di Komplek Perumahan Pahlawan Trip Taman Ijen di Klojen Kota Malang, gaduh lantaran sejumlah orang berpakaian pelindung diri lengkap (APD) mendatangi sebuah rumah di sana.
Ternyata mereka merupakan petugas dari Pengadilan Negeri (PN) setempat yang hendak mengeksekusi sebuah rumah di Nomor B6 dan B7. Eksekusi ini sempat tertunda dua pekan karena termohon dikabarkan positif Covid-19.
Kondisi tersebut membuat juru sita PN ini harus memakai pelindung diri lengkap untuk menghindari penyebaran Covid-19. Eksekusi sempat tertunda selama 14 hari itu akhirnya benar-benar dilakukan petuas.
"Eksekusi ini sempat tertunda selama 14 hari. Setelah termohon selesai masa isolasi 14 hari, ini adalah hari ke 15 sejak dinyatakan positif," kata Panitera Pengadilan Negeri Malang Rudi Hartono dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (26/07/2022).
Baca Juga: Heboh Citayam Fashion Week, Remaja di Malang Buat Acara Serupa Malah Begini
"Tentu pertama kami ingin memastikan apakah termohon masih ada di dalam rumah, untuk itu semua yang masuk wajib APD," katanya menambahkan.
Saat juru sita masuk ke dalam rumah tersebut, ternyata termohon sudah keluar dari rumah. Sebelum petugas sita masuk, Satgas Covid-19 lebih dulu masuk ke dalam rumah untuk melakukan sterilisasi.
"Setelah dinyatakan steril semua benda barulah tim juru sita masuk untuk mengeluarkan semua barang dari dalam rumah," ujarnya menambahkan.
Rudy mengungkapkan, dalam kasus ini termohon adalah Valentina Linawati, Gladys Adiputro dan Gina Gratiana. Sementara pemenang lelang adalah Stefanus Utomo dan Amanda Karlin Margo yang semuanya dikuasakan kepada advokat Lardi.
"Alhamdulilah tidak ada kendala berkat bantuan seluruh jajaran. Mulai Dinkes Kota Malang, Polri, TNI dan BPN untuk membantu eksekusi hari ini," katanya.
Baca Juga: Sejumlah Biduan Dangdut di Kota Malang Jadi Korban Penipuan Arisan Ngadu ke Polisi
Sementara itu, Lardi sebagai kuasa hukum pemohon eksekusi menuturkan, bahwa rencana awal Satgas Covid-19 akan melakukan swab ulang pada termohon. Tetapi karena termohon sudah meninggalkan obyek eksekusi. Tim Satgas Covid-19 dan juru sita PN Malang hanya melakukan sterilisasi dengan menyemprot desinfektan.
Berita Terkait
-
6 Fakta Dokter di Malang Diduga Lecehkan Pasien, Kini Dinonaktifkan dari RS
-
Marak Dokter Cabuli Pasien Terbaru di RS Malang, Wamenkes Ogah Ampuni Pelaku: Cederai Sumpah Dokter!
-
Usai Bandung dan Garut, Giliran Dokter di Malang Diduga Lakukan Pelecehan di Rumah Sakit
-
Picu 'Bencana' di Malang, Ini Aturan Penerbangan Balon Udara dan Sanksi Bagi yang Melanggar
-
7 Tempat Wisata di Malang, Liburan Seru Sambil Menikmati Udara Sejuk
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
BRImo Versi Bilingual Hadir: Transaksi Makin Lancar, Pengguna Makin Puas
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat