Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 18 Juli 2022 | 08:11 WIB
Penyerang Arema FC Abel Camara laga Final Piala Presiden 2022 leg pertama di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (14/7/2022). [Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Arema FC meraih juara Piala Presiden 2022. Taktik 'parkir pesawat' terbukti ampuh menahan Borneo FC dengan skor 0-0 pada pertandingan final leg kedua di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (18/7/2022) malam.

Singo Edan -julukan Arema FC- unggul dalam agegat gol melalui pertandingan Final leg pertama di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 14 Juli 2022, dengan kemenangan 1-0.

Pada hasil laga pertama Pelatih Borneo FC Milomir Seslija menilai permainan Arema FC cenderung bertahan alias 'parkir bus'.

Pelatih Arema FC Eduardo Almeida merespons tudingan itu dengan sebutan 'parkir pesawat'.

Baca Juga: Daftar Penerima Penghargaan Piala Presiden 2022, Adilson Maringa Pemain Terbaik

“Kita fokus pada pertandingan kedua. Saya akan mencoba untuk menang, jika saya harus ‘memarkir pesawat’, saya akan ‘parkir pesawat’,” kata Almeida pada sesi keterangan pers, Jumat (15/7/2022) lalu.

Gelar juara yang diraih Arema FC pada laga final di Samarinda merupakan gelar ketiga kalinya di ajang Piala Presiden.

Sebelumnya tim kebanggaan masyarakat Kota Malang, Jawa Timur tersebut meraih gelar juara Piala Presiden pada tahun 2017 dengan mengalahkan Borneo FC dan tahun 2019 mengalahkan Persebaya Surabaya.

Jalannya Pertandingan

Pertandingan Final yang disaksikan langsung Menpora Zainudin Amali dan Ketua PSSI Mohammad Iriawan tersebut berlangsung dalam tempo tinggi.

Baca Juga: Hattrick Gelar Piala Presiden, Eduardo Almeida Puji Kerja Keras Pemain Arema FC

Tuan rumah Borneo yang berambisi membalas kekalahan pada Final leg pertama berusaha menekan pertahanan Arema FC sejak menit awal babak pertama.

Namun demikian, tim Singo Edan yang bertandang ke Samarinda dengan modal kemenangan 1-0, tampil cukup sabar menjaga wilayah pertahanan dan menerapkan strategi serangan balik.

Dalam sepuluh menit pertama, alur bola lebih dominan berada di lini tengah, karena kedua tim menerapkan strategi pengawalan ketat kepada pemain lawan yang menguasai bola.

Memasuki sepuluh menit kedua, kedua tim mulai mendapat kesempatan untuk memasuki wilayah pertahanan lawan.

Sejumlah upaya dari Arema FC melalui Adam Alis dan Abel Camara di sisi kiri mampu dihentikan oleh lini pertahanan Borneo FC.

Sementara Borneo FC juga terus intens melalukan serangan cepat mengandalkan Terens Puhiri, Pato dan Stefano Lilipaly.

Pada menit ke-23, Borneo FC mempunyai peluang untuk mencetak gol melalui Kei Hirose, sayangnya tendangan pemain asal Jepang tersebut masih melebar di sisi gawang penjaga gawang Maringa.

Gelandang Bornei FC, Bustos hampir saja mencetak gol pada menit 38, saat penjaga Gawang Arema Maringa keluar dari sarangnya.

Bustos menchip bola, dan beruntung masih ada Johan Alfarizie yang berada di garis gawang menyelamatkan bola dengan sundulannya.

Hingga peluit panjang dibunyikan, tidak ada gol yang berhasil dicetak oleh kedua tim, dan pertandingan babak pertama berakhir imbang dengan skor 0-0.

Memasuki babak kedua, tim Borneo FC terus berusaha menekan tim Arema FC untuk menciptakan peluang gol.

Namun demkian, tim Arema tetap memilih untuk berkosentrasi menjaga wilayah pertahanan dan mengandal strategi serangan balik.

Sejumlah upaya serangan yang dilakukan pemain Borneo FC terus kandas di barisan pemain Arema yang menerapkan strategi pertahanan berlapis.

Justru pada menit 68, melalui searngan balik abel Camara mampu memgirimpan umpan kepada rekannya, dan mengancam gawang Borneo FC yang dikawal angga Saputra.

Tensi pertandingan, semakin meningkat menjelang sepuluh menit akhir babak kedua, Pemain Belakang Arema FC Sergio Silva harus berusaha ekstra keras untuk menahan gempuran serangan Borneo FC.

Hingga delapan menit tambahan waktu yang diberikan oleh wasit, skor imbang 0-0 tetap bertahan hingga akhir pertandingan.[Antara]

Load More