SuaraMalang.id - Teka-teki kasus tewasnya nenek Fatimah alias Riyani (70) warga Dusun Beringin Desa/Kecamatan Jangkar Situbondo akhirnya terbongkar.
Pelaku pembunuhan anak kandungnya sendiri bernama Syahwani (44). Kasus ini terungkap setelah kepolisian setempat melakukan penyelidikan selama beberapa hari ini.
Setelah terungkap, polisi segera mengamankan pelaku di rumahnya kemarin, Sabtu (16/07/2022). Di rumah pelaku, petugas juga berhasil mengamankan barang bukti baju yang dikenakan pelaku, batu bata dan piring plastik.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku dan sejumlah barang bukti langsung diamankan ke Mapolres Situbondo.
Saat ini, terduga pelaku masih diminta keterangannya oleh penyidik perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polres Situbondo.
sebagai pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya, setelah tim opsnal gabungan melakukan interogasi terhadap terduga pelaku selama satu hari satu malam.
Saat diinterogasi oleh tim opsnal Polres Situbondo, terduga pelaku mengaku terpaksa membunuh ibu kandungnya lantaran kesal kepada korban yang tidak memasak ikan dengan cara dibakar.
Kasi Humas Polres Situbondo, Iptu Achmad Sutrisno membenarkan, penangkapan terduga pelaku pembunuhan nenek Riyani. Saat ini, terduga pelaku masih diminta keterangannya oleh penyidik PPA Satreskrim Polres Situbondo.
"Terduga pelaku merupakan anak ketiga korban, sedangkan motifnya masih didalami oleh penyidik,"ujar Iptu Sutrisno, dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com, Minggu (17/7/2022) pagi.
Baca Juga: Diajak Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan oleh Ayahnya, Jawaban Gadis Kecil Ini Mengejutkan
Menurut dia, lambannya petugas mengungkap Syahwani sebagai pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya, lantaran terduga pelaku terkesan berbelit saat diinterogasi oleh petugas.
"Bahkan, sebelas hari setelah melakukan pembunuhan, pelaku baru mengaku perbuatannya,"pungkas Iptu Sutrisno.
Diberitakan sebelumnya, diduga menjadi korban pencurian dengan kekerasan (Curas) seorang nenek ditemukan tewas terlentang didalam dapur rumahnya di Dusun Beringin, Desa/Kecamatan Jangkar, Situbondo, Rabu kemarin 6 Juli 2022.
Pada sebagian tubuh korban juga terdapat beberapa luka lebam seperti bekas cekikan, serta uang tunai sekitar Rp 4 juta didalam alemarinya juga raib.
Peristiwa yang menewaskan seorang nenek bernama Fatima alias Riyani (70) yang tinggal satu rumah bersama anaknya tersebut, membuat warga sekitar geger.
Nenek ini diduga kuat menjadi korban pencurian dengan kekerasan.
Berita Terkait
-
Diajak Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan oleh Ayahnya, Jawaban Gadis Kecil Ini Mengejutkan
-
5 Kuliner Khas Kota Situbondo, Nomor 5 Terdengar Aneh
-
Mengintip Latihan Perang Khusus Prajurit Kopaska di Perairan Situbondo
-
Kapolri Bentuk Tim Khusus Usut Kasus Kematian Brigadir J, Komnas Perempuan Diminta Ikut Dilibatkan
-
Hotman Paris Somasi Richard Lee Usai Seorang Perempuan Kedapatan Menghina Sambil Promosi Skincare
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Saldo DANA Gratis Emergency: Isi Pulsa & Kuota Langsung Bisa Masuk Dompet Digital
-
Nikmati Kemudahan Beli Tiket Konser Bryan Adams 2026 Lewat BRImo, BRI Suguhkan Layanan Menarik
-
DANA Kaget: Booster Belanja Awal Bulanmu! Klaim Sekarang, Langsung Cair
-
Kinerja Kinclong, BRI Bakal Buyback Rp 3 Triliun Saham
-
QRIS BRI Permudah Transaksi di Pameran Tanaman Hias Internasional