SuaraMalang.id - Amerika Serikat meminta Rusia membebaskan warga Ukraina, mayoritas anak-anak yang dipaksa keluar dari negara asal mereka.
Permintaan itu merujuk pada laporan bahwa Moskow menempatkan anak-anak Ukraina untuk diadopsi dan ribuan lainnya "menghilang".
"Pemindahan dan deportasi orang-orang yang dilindungi secara tidak sah merupakan pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa Keempat tentang perlindungan warga sipil dan merupakan kejahatan perang," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Rabu (13/7/2022).
Pejabat Ukraina menuduh Rusia mendeportasi ratusan ribu orang dari wilayah Ukraina yang diduduki Rusia dan memaksa mereka masuk ke "kamp penyaringan", dan menyerukan dukungan dari Palang Merah.
Baca Juga: Iran Dilaporkan Kirim Ratusan Pesawat Drone Bersenjata, Bantu Rusia Perang Lawan Ukraina
Dalam sebuah pernyataan, Blinken mengatakan laporan itu mengindikasikan bahwa Moskow "sengaja memisahkan anak-anak Ukraina dari orang tua mereka dan menculik yang lainnya dari panti asuhan sebelum menempatkan mereka untuk diadopsi di Rusia", dan juga "menahan atau menghilangkan ribuan warga sipil Ukraina yang tidak lulus 'filtrasi'."
Moskow membantah sengaja menyasar warga sipil sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus". Moskow juga mengatakan menawarkan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang ingin meninggalkan negara itu.
Konvensi Jenewa 1949, yang mendefinisikan standar hukum internasional untuk perlakuan kemanusiaan dalam konflik, melarang pemindahan paksa warga sipil secara massal selama konflik ke wilayah pihak yang menduduki, dan mengklasifikasikannya sebagai kejahatan perang.
"Perkiraan dari berbagai sumber, termasuk pemerintah Rusia, menunjukkan bahwa pihak berwenang Rusia telah menginterogasi, menahan, dan mendeportasi secara paksa 900.000 hingga 1,6 juta warga Ukraina, termasuk 260.000 anak-anak, dari rumah mereka ke wilayah di Timur Jauh Rusia," kata Blinken.[Antara]
Berita Terkait
-
Anggota DPRD Riau ke Amerika, Setdaprov: Bukan Pergi Jalan-jalan Gitu Aja
-
Cegah Korban Jiwa, Suara Mobil Listrik Segera Diseragamkan
-
Iran Dilaporkan Kirim Ratusan Pesawat Drone Bersenjata, Bantu Rusia Perang Lawan Ukraina
-
Indonesia Tuan Rumah, Menteri Keuangan Rusia dan Menteri Keuangan Ukraina Dijadwalkan Bertemu Secara Virtual
-
Perusahaan Rusia Bikin Aspal Aroma Stroberi
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
BRI Lewat BRILiaN Dorong UMKM Hargobinangun Yogyakarta Jadi Motor Ekonomi Desa
-
BRImo FSTVL 2024 Jadi Ajang Apresiasi pada Nasabah, Sekaligus Wujudkan Inklusi Keuangan
-
BRI Mengedepankan Prinsip Pertumbuhan yang Selektif untuk Menjaga Kualitas Kredit Berkelanjutan
-
Kecelakaan di Bromo: Jip Masuk Jurang, Wisatawan Asal Korea Selatan Jadi Korban
-
Holding Ultra Mikro BRI Dorong Inklusi Keuangan 182 Juta Nasabah Tabungan