Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 12 Juli 2022 | 12:35 WIB
Saksi kasus Sekolah Selamat Pagi Indonesia bersama Denny Sumargo [Foto: Tangkapan layar Youtube]

SuaraMalang.id - Denny Sumargo baru-baru ini mendatangkan 3 saksi terkait kasus pelecehan seksual yang terjadi di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, Jawa Timur, dalam podcast pribadinya.

Mereka adalah 2 orang mantan murid yang sekarang bekerja di sana dan juga teman seangkatan korban serta 1 orang ibu asrama.

Dalam kesempatan tersebut, Denny Sumargo mencoba menggali informasi kebenaran dari pihak berbeda.

Sebelumnya dugaan kasus kekerasan seksual yang dilakukan owner SMA SPI, Julianto Eka alias JE terhadap siswi-siswinya di SPI diketahui publik usai Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) melaporkannya ke Polda Jatim pada akhir Mei 2021.

Baca Juga: Julianto Eka Putra, Terdakwa Kasus SPI Juga Terlibat Kasus Eksploitasi Ekonomi Anak di Bawah Umur

Diduga JE sudah melakukan pelecehan pada para siswi SPI sejak 2009 silam.

Denny Sumargo pun bertanya apa hubungan pelaku dengan sekolah tersebut.

“Terkait yang dimaksud, beliau itu bukan sebagai owner, tapi salah satu founder,” ujar ibu asrama.

Si ibu asrama juga mengaku mengenal dengan JE. Hanya saja ia tidak sering bertemu.

Meskipun begitu, ia mengaku melihat sosok JE sebagai orang yang berwibawa.

Baca Juga: Kejaksaan Jebloskan Julianto Eka Putra, Motivator Terdakwa Kekerasan Seksual SPI ke Penjara

“Beliau ini yang jelas berwibawa, dermawan, dan juga menginspirasi, dan yang jelas yang kami tahu beliau sangat berdedikasi seperti founder-founder yang lain untuk sekolah kami berdiri,” jelasnya.

Denny kemudian bertanya soal apakah ada sikap JE yang mencurigakan.

"jujur tidak pernah. Saya tidak pernah melihat, menyaksikan sendiri, mendengar pun tidak pernah," jawabnya tegas.

Ia juga mengaku mengenal dua korban yang sebelumnya sempat datang ke podcast Deddy Corbuzier.

Ia juga menampis info yang diberikan kedua korban yang menyatakan tidak dibayar ketika bekerja di yayasan.

Denny juga bertanya kepada dua saksi yang hadir apakah pernah menerima perlakuan yang tidak wajar dari JE.

"Saya sendiri dari siswa (tahun) 2008 sampai sekarang bekerja disana tidak pernah mengalami kekerasan apapun baik fisik atau makian. Pelecehan juga tidak pernah," ujarnya.

"Saya tidak pernah (mengetahui) sama sekali, sampai dengan berita itu meledak," lanjutnya

Bahkan ia juga mengaku tidak mengetahui ada kasus pelecehan seksual.

Unggahan tersebut pun mengundang beragam komentar dari warganet.

"ibu dan emba-emba ini kan bukan korban jadi jangan merasa paling tahu. Korban kan ngerasain dan jadi korban yang ngalamin. Mana mungkin pelaku melakukan hal bejat di depan orang banyak," ujar adi***

"jangan biarkan predator sexual berkeliaran, hargai dan lindungi korban pelecehan," kata alea***

"semoga kebenaran segera terungkap, Tuhan maha mengetahui, jangan terlalu cepat menyimpulkan apa yang tidak kita ketahui, jangan tergiring opini-opini publik dan tetap berpikiran positif," komen ahmad***

"gak mungkin semua korban berani mengungkapkan ke publik karena pastinya akan malu dan merasa harga dirinya rendah, semoga yang benar akan menang dan yang berbohong akan mendapat hukuman yang setimpal," ujar dodyk***

Kontributor : Fisca Tanjung

Load More