Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 09 Juli 2022 | 07:00 WIB
Ilustrasi haji. (Pixabay/dinar_aulia)

"Kami sudah rugi Rp 690 juta lebih dari 5 orang sekeluarga saya. Akhirnya setelah pulang akibat gak ada kejelasan, saya bersama keluarga lapor ke polisi," tegasnya.

Disisi lain, Y juga menyebutkan bahwa CJH yang lain takut melapor ke pihak kepolisian meski ada indikasi penipuan.

Sebab, kata Y, pihak perusahaan menakut-nakuti CJH untuk tak lapor ke pihak kepolisian ataupun memviralkan kasus tersebut ke media sosial maupun media mainstream.

"Mereka dijanjikan haji tahun depan. Kedua diganti sama umrah. Terakhir saya dengar katanya tanggal 15 Juli ada yang mau diberangkatkan umrah, nanti pulang bareng jamaah yang haji," imbuhnya.

Baca Juga: Jelang Wukuf, Pos Kesehatan Arafah Rawat 33 Jemaah Haji yang Alami Masalah Kesehatan

Namun Y bersama keluarga pun tak mau menerima hal tersebut. Ia pun meminta pengembalian uang.

"Dari pihak travel ya gak ada yang turun tangan untuk menjelaskan ke jemaah. Sampai sekarang gak jelas, uang belum kembali, paspor di tahan, dokumen juga tidak dikembalikan," bebernya.

Selain itu, Y pun sempat mendapat informasi bahwa S ternyata pernah mengalami kasus serupa di tahun 2017-2018 silam.

Akan tetapi, nama yang digunakan dalam identitas adalah nama yang berbeda dengan nama yang dibuat saat ini.

"Namanya cuma berbeda belakangnya. Saya sempat komunikasi dengan dia dan tanya ada kasus seperti ini namanya ini, kata dia itu saudaranya. Tapi setahu saya dia ini memang ganti nama dengan modus yang sama sekarang," katanya.

Baca Juga: Dehidrasi dan Kelelahan karena Cuaca Panas Mengintai Jemaah Haji di Arafah

Sementara itu, CJH lain berinisial IN asal Tangerang juga mengalami hal serupa. Diketahui, IN ini menggunakan agen yang berada di Malang dengan perusahaan yang sama yang dipimpin oleh S.

Load More