Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 07 Juli 2022 | 23:30 WIB
Ilustrasi - Muhammad Muchtar Mu'thi, Pesantren Shiddiqiyyah Jombang. [tangkapan layar]

SuaraMalang.id - Nama Kiai Muhammad Muchtar Mu'thi jadi sorotan publik imbas kasus pencabulan yang menjerat anaknya, Moch Subchi Al Tsani.

Kiai Muchtar merupakan sosok pendiri Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Berikut profil Muhammad Muchtar Mu'thi.

Kiai Muchammad Muchtar Mu'thi, merupakan tokoh agama yang juga seorang mursyid Thoriqoh Shiddiqiyah. Ia merupakan sosok yang disegani dan sangat berpengaruh dengan memiliki jemaah yang diklaim mencapai 5 (lima) juta orang.

Tokoh agama yang dikenal banyak orang dengan nama Kiai Tar ini memiliki garis keturunan keluarga tokoh agama. Ia merupakan putra dari seorang Kiai di Ploso, Kabupaten Jombang yang bernama H Abdul Mu'thi. H Abdul Mu'thi merupakan putra dari pendiri Pesantren Kedungturi yang bernama Kiai Ahmad Syuhada.

Baca Juga: Kronologi Kasus Mas Bechi Anak Kiai Tersangka Pencabulan, Jadi DPO Masih Dilindungi Ayah

Kiai Tar lahir di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang pada Minggu Kliwon, 14 Oktober 1928 atau 28 Rabiul Awal 1347 H. Kiai Tar merupakan putra ke 6 (enam) dari H Achmad Mu'thi dengan istri Nyai Nasichah. Bisa dibilang Kiai Tar adalah anak ke 12 dari total 17 anak H Achmad Mu'thi dari 2 (dua) pernikahannya.

Kiai Tar Kecil

Berasal dari keluarga dengan background pesantren, Tar kecil sangat akrab dengan ilmu agama. Tidak terlepas pula dengan berbagai pelajaran pengetahuan umum yang ia dapatkan. Hal tersebut tidak terlepas dari didikan sang ayahandanya, H Achmad Mu'thi.

Pendidikan Kiai tar dilakoninya di dua pesantren besar di Jombang. Yakni, Ponpes Darul Ulum, Rejoso dan Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas. Pendidikan pesantren dijalaninya saat menginjak usia remaja.

Ternyata pendidikan Kiai Tar tidak semulus yang dibayangkan. Di Ponpes Darul Ulum, Rejoso, Kiai Tar menempuh pendidikan hanya 6 bulan. Sedangkan di Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas hanya ditempuh selama 8 bulan.

Baca Juga: Jumlah Simpatisan Mas Bechi yang Diamankan dari Ponpes Shiddiqiyyah Capai 320 Orang, Termasuk Anak-anak

Ternyata, selama di Pesantren Rejoso, dirinya dikenal sebagai santri yang nakal, beberapa masalah kerap dilakukannya baik berupa pembangkangan maupun provokasi hingga berujung pada dikeluarkannya dari Ponpes tersebut.

Di Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas, Kiai Tar tercatat sebagai murid kesayangan Kiai Hamid, walaupun menempuh pendidikannya hanya 9 bulan.

Kedalaman Ilmu Agama Kiai Tar

Sebagai seorang mursyid, kedalaman ilmu agama sangat lekat dengan sosok kiai Tar. Sejumlah kitab juga dirinya pelajari mulai dari ilmu fiqh, ilmu hadist, ilmu tata bahasa arab, hingga ilmu tafsir. Sebut saja Kitab Taqrib, Nahwu, dan Sharaf, Tafsir Jalalain dibawah pengasuhan kiai Hamid, kitab Hadits Shahih Bukhari diasuh kiai Fattah, juga Kitab Fathul Mu’in dibawah asuhan kiai Masduqi.

Selain memperdalam ilmu agama, Kiai Tar rupanya seorang penghafal Alquran. Tercatat selama menempuh pendidikannya di Ponpes, Kiai Tar telah mampu menghafal 18 juz dari 30 juz Alquran.

Perjalanan pendidikan Kiai Tar di dunia pesantren berakhir ketika keluarganya ditimpa keterbatasan ekonomi yang menimpa keluarganya. Keluar dari pesantren di usianya yang masih remaja, Kiai Tar menjadi tulang punggung keluarganya.

Load More