Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 27 Juni 2022 | 08:43 WIB
Mantan pesepak bola dunia asal Brazil Ronaldinho (tengah) beraksi di depan para peserta coaching clinic di Unggul Sport Center, Malang, Jawa Timur, Minggu (26/6/2022). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi

SuaraMalang.id - Aksi mantan pemain Timnas Brasil Ronaldinho mengajari tips-tips mengolah bola bocah-bocah di Malang mewarnai pemberitaan kemarin, Minggu (26/06/2022).

Kemudian ada sejumlah peristiwa lainnya, salah satunya mengganasnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banyuwangi sepanjang 2022 ini yang naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Nah, berikut ini deretan beritanya:

1. Aksi Ronaldinho di Malang

Baca Juga: 5 Momen Ronaldinho ke Rumah Raffi Ahmad di Andara, Disajikan Pangsit Sampai Istirahat di Kamar Rafathar

Pemain legendaris Brazil Ronaldinho tiba di Kota Malang. Pemain yang membela sejumlah klub elite Eropa itu, di antaranya Barcelona dan AC Milan, memberikan kiat-kiat mengolah bola kepada anak-anak.

Ronaldinho memulai rangkaian kegiatannya di wilayah Malang dengan mengisi kegiatan coaching clinic yang bertempat di Unggul Sport Center. Ia memberikan pujian terhadap antusiasme anak-anak muda Indonesia.

“Antusiasme yang sangat luar biasa hari ini. Melihat anak-anak di sini semua memiliki bakat untuk menjadi pemain hebat," kata Ronaldinho, dikutip dari Antara, Minggu (26/06/2022).

Ronaldinho menekankan pentingnya kebersamaan di dalam tim jika ingin sukses menjadi pemain bintang. Hal itu dikarenakan sepak bola adalah permainan tim dan bukan permainan satu individu saja.

2. Kasus DBD tinggi di Banyuwangi

Baca Juga: Pamer Penalti Panenka di Depan Ronaldinho, Aksi Pemain Jebolan Espanyol Disorot: Caper Nih Orang

Masyarakat Banyuwangi Jawa Timur ( Jatim ) diminta waspada dengan ancaman penyebaran penyakit Demam Berdarah dengue (DBD) di musim pancaroba ini.

Sejak awal tahun hingga Juni ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat telah terjadi 265 kasus pasien DBD. Dari jumlah pasien itu, sebanyak 8 orang meninggal dunia.

Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti itu, pada tahun ini telah melebihi kasus sepanjang tahun lalu. Pada 2021 lalu, sejak Januari hingga Desember tercatat hanya 92 kasus di Banyuwangi.

Seperti dijelaskan Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Banyuwangi, Achmad Yunus Setiawan. Ia mengatakan Banyuwangi merupakan daerah endemis DBD. Artinya, setiap tahun kasus ini terus dijumpai.

3. Kiai Asep soroti nikah beda agama

Ribut-ribut polemik pernikahan beda agama yang diizinkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya beberapa waktu lalu mendapat respons dari Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

Sebelumnya, PN Surabaya mengesahkan pernikahan beda agama sepasang suami istri Islam dan Kristen di Surabaya lewat surat Penetapan Nomor 916/Pdt.P/2022/PN Sby. Akibat pengesahan ini sejumlah kalangan bereaksi.

MUI misalnya, mengharamkan pernikahan beda agama dan meminta PN Surabaya membatalkan kepitisannya. Sementara itu PWNU Jatim dan Muhammadiyah sama-sama berpendapat namun kontekstual dengan hukum negara.

Sementara itu, elemen masyarakat lain, misalnya dari JIAD justru mengkritik MUI yang mengharamkan pernikahan beda agama. Di sisi lain, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya akhirnya mencatatkan pernikahan keduanya setelah mendapat putusan dari PN.

4. Wabah PMK di Malang

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Malang Jawa Timur ( Jatim ) bisa dibilang kian mengganas. Sebanyak 825 sapi telah mati akibat penyakit tersebut.

Sementara untuk ternak yang suspek sebanyak 14 ribu ekor. Untuk mengatasi wabah itu, pemerintah kabupaten setempat terus menggencarkan program vaksinasi dan pemberian vitamin kepada ternak.

Program vaksinasi dan pemberian vitamin ini digencarkan untuk wilayah yang populasi sapinya paling banyak. Demikian disampaikan Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto.

Ia mengatakan, Pemkab Malang terus mendorong pemberian vaksin bagi hewan sehat dan vitamin diberikan untuk hewan yang terjangkit PMK.

Load More