SuaraMalang.id - Kementerian Kesehatan melaporkan 24 pasien dugaan kasus Hepatitis akut misterius pada anak di bawah usia 16 tahun di Indonesia hingga Kamis (2/6/2022).
Dari 24 pasien tersebut, tujuh diantaranya berkriteria probable, 17 pending classification, dan nol epi-linked.
"Rilis data harian per tanggal 2 Juni 2022 Pukul 16.00 WIB, jumlah kasus total 24 pasien," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril melalui pernyataan tertulis yang dikonfirmasi di Jakarta mengutip dari Antara, Jumat (3/6/2022).
Sebanyak tujuh pasien diantaranya, lanjut Syahril, dilaporkan meninggal dunia, terdiri atas tiga probable, empat pending classification.
"Yang masih dirawat berjumlah 13 pasien terdiri atas tiga probable, sepuluh pending classification," katanya.
Sedangkan angka kesembuhan pasien hingga saat ini berjumlah empat orang yang terdiri atas satu probable dan toga pending classification.
"Seluruhnya telah dipulangkan," katanya.
World Health Organizatio (WHO) telah memberikan panduan terkait definisi kasus Hepatitis akut misterius pada anak, di antaranya discarted, dimana virus hepatitis A, B, C, D dan E terdeteksi atau muncul etiologi lain yang terdeteksi.
Definisi kasus lainnya adalah pending classification, karena sedang menunggu hasil laboratorium untuk hepatitis A-E. SGOT/SGPT (radang hati) di atas 500 IU/L, pasien berusia di bawah 16 tahun.
Baca Juga: Terjadi Wabah Hepatitis A di Amerika Utara, Produk Stroberi Organik Diduga Jadi Penyebabnya
Selanjutnya definisi Epi-linked, dimana virus non-hepatitis A-E, segala usia, atau kontak erat dengan kasus probable sejak 1 Oktober 2021.
Definisi yang paling mendekati hepatitis akut misterius saat ini adalah probable yang dibuktikan dengan hasil laboratorium non-hepatitis A-E, SGOT/SGPT di atas 500 IU/L, usia di bawah 16 tahun dan kasus terjadi sejak 1 Oktober 2021.
Untuk definisi kasus konfirmasi hingga kini sedang diteliti oleh para pakar kesehatan. Namun, mayoritas temuan kasus di sejumlah negara mengarah pada hipotesa Adenovirus yang menjadi penyebab batuk dan pilek. (Antara)
Berita Terkait
-
FDA Peringatkan Stroberi Bisa Jadi Penyebab Wabah Hepatitis di AS, Ini Alasannya!
-
Merebak di Amerika, Ini Gejala Hepatitis A yang Diduga Berasal dari Stroberi: Demam Sampai Lemas
-
5 Fakta Peningkatan Kasus Hepatitis Misterius, Bukan Sembarang Virus
-
5 Langkah Pencegahan Hepatitis dan Dimulai Dari Sekarang, Segera Cek!
-
Terjadi Wabah Hepatitis A di Amerika Utara, Produk Stroberi Organik Diduga Jadi Penyebabnya
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Status Waspada Gunung Semeru: Erupsi Pagi Ini, Hindari Zona Merah Berikut!
-
UMKM Naik Kelas Bersama BRI di Ajang Halal Indo 2025
-
Wali Kota Malang Tolak Jalan-jalan ke Luar Negeri Pakai APBD, Ini Alasannya!
-
Gunung Tertinggi di Pulau Jawa Erupsi 5 Kali, Waspada Bahaya Lahar dan Awan Panas
-
Viral Dosen UIN Malang Maliki Diusir Warga, Ini 5 Fakta Versi Sang Dosen!