"Beberapa kali pernah DM (direct message) di Instagram karena saling arguing (melempar pendapat) atas opini karena saya lebih ke moderat dan liberal. Dia (IA) kayak kontra sama feminisme dan gender equality gitu dan ke konservatif ekstrimis ya jatuhnya," tuturnya.
Namun begitu, Thea dan teman-temannya tidak menaruh curiga bahwa IA bisa ditangkap dengan dugaan simpatisan organisasi ekstrimis Islam.
Di lingkungan jurusan HI, kata Thea, pendapat atau arah opini politik mahasiswa dianggap hanya sekadar sebagai pandangan akademis.
IA, juga tidak pernah menyarankan atau mengajaknya atau teman-teman yang lain ikut dalam organisasi tertentu, terlebih organisasi radikal.
"Enggak ada mas (ajakan untuk ikut organisasi ekstrimis), kita anak -anak seangkatan sebenarnya ya tahu sih emang dia passionate banget sama studi terorisme dan timteng (timur tengah). Tapi ya kita anggep itu biasa, karena privilege sebagai mahasiswa HI dimana pendapat dan opini politik dia bisa dinormalisasi sebagai perspektif akademik," bebernya.
Sementara itu, Thea mendengar kabar bahwa IA tertangkap kaget. Thea tak menyangka temannya itu bisa tertangkap atas dugaan sebagai simpatisan ISIS.
"Gak ada indikasi atau terpikirkan sih, cuma ada internal jokes (candaan antara pertemanan) aja sih kaya ‘jangan jangan dia isis’ eh ternyata beneran tetap kaget. Karena barusan kemarin juga kerja kelompok," kata dia.
Thea juga menyayangkan temannya yang pintar itu kini bermasalah dengan Densus 88.
"Menyayangkan sih, karena dia pinter, kritis, pokoknya idealnya anak HI lah tapi kok malah belok ke sana. kasian keluarganya juga apalagi jauh di Lampung. Ini juga lagi masa masa UAS," tutupnya.
Kontributor : Bob Bimantara Leander
Berita Terkait
-
Jejak-jejak Mahasiswa UB Malang Simpatisan ISIS hingga Modus Pengumpulan Dana untuk Teroris
-
Akun Twitter Ini Temukan Artikel Karya Mahasiswa Universitas Brawijaya Inisial IA, Isinya Membahas ISIS
-
Beberkan Soal Mahasiswa HI Ketangkap Densus 88 karna Terlibat Aksi Pengumpulan Dana ISIS, Warganet: Ngeri Juga Mainnya!
-
5 Fakta Mahasiswa Pendukung ISIS di Malang yang Labeli Polisi Thogut
-
Pasca Penangkapan Mahasiswa Simpatisan ISIS, Wali Kota Malang Minta RT RW Meningkatkan Pengawasan
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
BRI Peduli Berkolaborasi dengan PPEJP, Bawa UMKM Naik Kelas Menuju Pasar Global
-
Rekomendasi 4 Laundry Cepat, Selesai 3 Jam di Sekitar UMM Malang
-
5 Rekomendasi Nasi Padang Enak dan Murah di Sekitar Kampus Brawijaya Malang
-
Per Juni 2025, BRI Jangkau 97.878 Penerima Manfaat Perumahan di Seluruh Indonesia
-
Mau Gelar Acara? Ini Perkiraan Harga Sewa Sound Horeg di Malang dan Faktor Penentunya