SuaraMalang.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang mencatat 150 ekor sapi terindikasi atau suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dispangtan melakukan penyuntikan vitamin dan juga antibiotik.
Dari 150 suspek itu, 124 sapi berada di kampung Sanan. Di salah satu kandang milik warga bernama Mulyono (56) terlihat petugas menyuntikan obat antibiotik, antinyeri, dan juga vitamin.
"Kami kasih antibiotik dan antinyeri dan vitamin serta yang menunjukan gejala sakit kami juga beri suplemen tambahan makanan pelengkap," kata Kabid Peternakan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono, Rabu (25/5/2022).
Anton juga menjelaskan, pemberian obat-obatan tersebut untuk mempercepat penyembuhan sapi-sapi yang suspek PMK.
"Mungkin kalau sudah tidak ada tingkat keparahan ya dua atau tiga hari membaik. Kalau parah dan belum membaik ya dua minggu atau paling lama satu bulan" ujarnya.
Untuk di kandang tersebut, terlihat dokter hewan menyuntikan ke sapi-sapi di bagian lehernya. Beberapa sapi menunjukan liurnya di hidung.
"Dan yang kami suntik ini yang suspek itu ada suara decakan khasnya itu. Tadi juga ada yang sudah pincang-pincang," ujarnya.
Penyebaran wabah tersebut, kata Anton, bisa terjadi diduga karena beberapa faktor.
"Bisa faktor manusia, juga dari kencingnya sapi atau kotorannya. Atau kuku yang luka itu bisa saja menular begitu dan udara," kata dia.
Baca Juga: Kabar Baik, Sejumlah Hewan Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Sumbar Dinyatakan Sembuh
Sementara itu, sapi-sapi di kandang milik Mulyono pun terlihat dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama terlihat tidak ada sekat atau jarak antara satu sapi dan sapi lainnya. Kandang kedua mulai ada jarak antara satu sapi dan sapi lainnya. Sementara yang terakhir kandang hanya diisi tiga sapi.
Mulyono menjelaskan, pemisahan kandang-kandang itu untuk menunjukan bahwa sapi mana yang sehat dan suspek PMK.
"Di kandang pertama itu yang banyak kebanyakan sehat-sehat semua. Terus yang di sini (kedua) itu yang suspek PMK awal kayak berliur begitu. Dan ketiga udah parah," tutur peternak sapi sejak 2022 itu.
Dia menuturkan, tujuan membedakan kandang ini untuk mengantisipasi wabah PMK ke semua sapinya yang total ada 30.
"Iya biar gak nyebar begitu tujuanya. Yang kena ini ada sembilan kurang lebih" kata dia.
Sementara itu, karena adanya wabah ini, sapi-sapinya yang masih sehat kebanyakan tidak laku.
Berita Terkait
-
5 Hewan Ternak di Tangerang Terjangkit Wabah PMK, Begini Kronologi Awalnya
-
Penjual Daging di Kota Malang Ketar-ketir Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
-
Akun Twitter Ini Temukan Artikel Karya Mahasiswa Universitas Brawijaya Inisial IA, Isinya Membahas ISIS
-
Polri Imbau Waspadai Pengumpulan Dana Teroris Berkedok Sumbangan Kemanusiaan
-
Kabar Baik, Sejumlah Hewan Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Sumbar Dinyatakan Sembuh
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota