SuaraMalang.id - Kanselir Jerman Olaf Scholz menentang gagasan untuk membiarkan Vladimir Putin mendikte persyaratan perjanjian dengan Ukraina. Terutama syarat menyerahkan wilayah Ukraina kepada Rusia.
Scholz mengatakan Rusia tidak akan memenangi perang di Ukraina. Ia juga menegaskan, Presiden Vladimir Putin tidak boleh mendikte persyaratan perdamaian apa pun.
"Tidak akan ada perdamaian yang didikte. Ukraina tidak akan menerima ini, dan kami juga tidak," tutur Scholz mengutip dari Antara, Kamis (26/5/2022).
Setelah gagal merebut Ibu Kota Kiev atau kota keduanya Kharkiv dalam perang selama tiga bulan, pasukan Rusia berusaha untuk merebut kendali penuh atas wilayah Donbas di timur dan mencatat kemajuan di selatan meskipun ada perlawanan keras dari Ukraina dan sanksi Barat yang keras terhadap Moskow.
Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Ungkapkan Kekhawatiran Dampak Perang Rusia Ukraina di GPDRR Bali
"Putin tidak boleh memenangkan perangnya, dan saya yakin dia tidak akan menang. Perebutan seluruh wilayah Ukraina tampaknya semakin tidak mungkin sekarang daripada ketika awal perang," kata Scholz.
Masih menurut Scholz, Putin kemungkinan hanya akan bernegosiasi serius begitu dia menerima bahwa perang tidak dapat dimenangkan, membuat dukungan Barat yang berkelanjutan untuk Ukraina menjadi penting.
Scholz, bagaimanapun, tidak menjawab permintaan Ukraina untuk pengiriman lebih banyak senjata berat ke Kiev, meskipun ada permintaan nyata dari Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Davos pada Rabu (25/5).
Kiev telah berusaha untuk mendapatkan kendaraan tempur infanteri Marder Jerman dan idealnya juga tank tempur utama Leopard tetapi belum membuat kemajuan yang signifikan dengan pemerintah di Berlin, kata Kuleba.
Berharap untuk melemahkan ekonomi Rusia dan dengan demikian kemampuannya untuk berperang, Scholz mengatakan Jerman akan mengakhiri impor minyak Rusia pada akhir 2022 dan juga mengurangi ketergantungan pada gas Rusia.(Antara)
Baca Juga: Presiden Bank Dunia: Perang Rusia-Ukraina Picu Resesi Global
Berita Terkait
-
Reporter TV Pro-Putin Tewas Diledakkan Ranjau di Perbatasan Rusia-Ukraina
-
Serangan Drone Rusia Hantam Kampung Halaman Zelenskiy Usai Negosiasi Damai
-
Gedung Putih Klaim Kesepakatan dengan Rusia dan Ukraina, Zelensky: Moskow Berbohong!
-
AS Tawarkan Perjanjian Mineral Baru ke Ukraina: Trump Ingin 'Lindungi' Pembangkit Nuklir?
-
Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina? Kemlu RI Buka Suara
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
Terkini
-
Bos BRI: Keamanan dan Kenyamanan Nasabah Jadi Prioritas Utama
-
Volume Kendaraan di Tol Singosari Meningkat, Ini Tips Berkendara Aman yang Harus Dilakukan
-
Program BRI Menanam "Grow & Green Diwujudkan di Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno
-
Isi Rumah Warga Gondanglegi Malang Ludes, Pelaku Ternyata Orang Terdekat
-
BRImo Jadi Solusi Transaksi Digital yang Cepat, Aman, dan Efisien Selama Libur Lebaran