SuaraMalang.id - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI LaNyalla Mahmud Mattalitti memerintahkan para kader Pemuda Pancasila (PP) mengingatkan para elite bangsa agar tidak membuat kegaduhan.
Hal ini disampaikannya dalam pembukaan Musyawarah Wilayah ke-8 MPW PP di Surabaya, Kamis (26/05/2022). LaNyalla menjelaskan, para elite hendaknya tidak mengumbar narasi yang justru menyakiti hati rakyat.
"Mari ingatkan mereka agar tidak membuat gaduh dengan narasi-narasi yang seharusnya tidak perlu," katanya seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, jika kegaduhan tak segera dihentikan maka bisa membuat kesabaran masyarakat habis dan dikhawatirkan muncul gejolak sosial yang tak diinginkan.
Ia berpendapat saat ini proses pemulihan ekonomi belum sepenuhnya normal dan masih merasakan indeks ketimpangan masyarakat yang semakin lebar menyusul inflasi harga kebutuhan pokok serta kebutuhan penunjang kehidupan lainnya.
Ditambah lagi, kata dia, masyarakat sangat merasakan dampak inflasi dan kenaikan sejumlah barang kebutuhan pokok.
"Apalagi, angka pengangguran dan PHK selama dua tahun pandemi masih menjadi penyumbang meningkatnya angka kemiskinan akut di sejumlah daerah di Indonesia, tak terkecuali di Jatim," katanya.
"Maka itulah tolong para pemangku kebijakan bangsa, terutama elit politik agar menghentikan kegaduhan karena justru menyakiti hati rakyat yang sedang susah," tambah dia.
LaNyalla yang juga Ketua MPW PP Jatim tersebut menginstruksikan kader untuk menjaga dasar negara Pancasila dan menjadi garda terdepan mempertahankan persatuan dan kesatuan.
"Jadilah garda terdepan menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ucapnya.
Pemuda Pancasila, lanjut LaNyalla, memiliki tugas abadi untuk menjaga dan memastikan Pancasila sebagai landasan serta jalan hidup bangsa Indonesia.
Di tempat sama, Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Ahmad M Ali menegaskan kader harus merapatkan barisan dan berani bangkit untuk mengawal NKRI.
"Organisasi Pemuda Pancasila terlahir untuk mengawal NKRI. Organisasi ini harus bertahan hidup seratus, bahkan seribu tahun lagi," tuturnya.
Muswil dibuka Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak yang ditandai dengan pemukulan gong di hadapan ratusan peserta.
Pada kesempatan tersebut, Emil Dardak mendoakan proses muswil berjalan lancar dan sesuai harapan.
Berita Terkait
-
Curhat Ruslan Buton Ke Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti: Prihatin Dengan Kondisi Bangsa, Tak Ada Lagi Kejujuran
-
Bukan Getok atau Pungli, Ini yang Bikin Tiket Masuk Pantai Pangandaran Ditempeli Stiker Rp 95 Ribu
-
Masinton PDIP Sebut Korupsi Migor Terindikasi Untuk Biaya Tunda Pemilu, LaNyalla: Aparat Hukum Harus Tindaklanjuti
-
Pedas! La Nyalla Sebut Kasus Ekspor Minyak Goreng Bukti Kerakusan Oligarki
-
Geger Korban Begal Jadi Tersangka, LaNyalla: Polisi Lebih Cermat, Warga Harus Berani Dari Penyamun
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
BRI Peduli Berkolaborasi dengan PPEJP, Bawa UMKM Naik Kelas Menuju Pasar Global
-
Rekomendasi 4 Laundry Cepat, Selesai 3 Jam di Sekitar UMM Malang
-
5 Rekomendasi Nasi Padang Enak dan Murah di Sekitar Kampus Brawijaya Malang
-
Per Juni 2025, BRI Jangkau 97.878 Penerima Manfaat Perumahan di Seluruh Indonesia
-
Mau Gelar Acara? Ini Perkiraan Harga Sewa Sound Horeg di Malang dan Faktor Penentunya