SuaraMalang.id - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan kementerian dan lembaga berperan penting mencegah terorisme di Indonesia. Termasuk menyukseskan rencana aksi nasional pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme (RAN PE).
"Keterlibatan kementerian dan lembaga sangat penting dalam menyukseskan pelaksanaan RAN PE, terutama mengatasi permasalahan ekstremisme," kata Sekretaris Utama BNPT sekaligus Ketua Kelompok Kerja RAN PE Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Dedi Sambowo mengutip dari Antara, Selasa (24/5/2022).
BNPT mengimbau kementerian/lembaga segera menyampaikan lembaran komitmen dan lembaran kendala yang dihadapi.
Imbauan tersebut disampaikan saat menggelar Rapat Koordinasi Ketiga Kelompok Kerja Pilar 1, Pilar 2, Pilar 3, Civil Society Organizations (CSO), dan Sekretariat Bersama (Sekber) RAN PE Tahun 2020-2024.
Baca Juga: Mahasiswa Inisial IA di Malang Ternyata Admin Medsos ISIS
Ia mengatakan selama periode Januari hingga April 2022, Sekber RAN PE fokus pada kegiatan konsolidasi yang bertujuan memperkuat pelaksanaan aksi RAN PE di masing-masing kementerian dan lembaga tahun 2022.
Selanjutnya, kata dia, kementerian dan lembaga diharapkan terlibat dalam "pooling" masukan untuk mengukur dampak capaian Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang RAN PE.
Ia menegaskan setiap kementerian dan lembaga wajib menyampaikan lembaran A dan formulir D terkait komitmen dan masalah yang dihadapi saat rapat sekber pada 25 Mei 2022.
"Hingga saat ini kami masih mengejar kementerian dan lembaga yang belum menyampaikan komitmen mereka. Ini berdampak pada analisa monitoring evaluasi," tambah Dedi.
Ia mengungkapkan dari hasil rapat, kelompok kerja pilar 1 telah melaksanakan 39 dari total 51 rencana aksi. Sedangkan kelompok kerja pilar 2, telah menyelesaikan 14 dari 33 aksi.
Baca Juga: Mahasiswa Ditangkap Densus 88 di Malang, Disebut Pendukung ISIS
Untuk menindaklanjuti Rapat Ketiga Koordinasi Kelompok Kerja Sekber RAN PE Periode Januari hingga April 2022,akan dilakukan identifikasi dan rekapitulasi kontribusi organisasi masyarakat sipil (CSO) dalam pelaksanaan RAN PE Tahun 2022, jelas dia.
Tujuannya, ujar dia, untuk mengukur dampak RAN PE, sosialisasi, inisiasi pelaksanaan di daerah, menindaklanjuti laporan komitmen kementerian, dan lembaga khususnya yang belum melaporkan komitmen.
Berita Terkait
-
Mahasiswa Inisial IA di Malang Ternyata Admin Medsos ISIS
-
Diduga Teroris Pendukung ISIS, Mahasiwa di Malang Ditangkap Densus 88
-
Mahasiswa Perguruan Tinggi di Malang Ditangkap Densus 88, Ini Identitas dan Keterlibatannya
-
Mahasiswa 22 Tahun di Malang Ditangkap Densus 88, Polisi: Terlibat Pengumpulan Dana Untuk Kegiatan ISIS di Indonesia
-
Mahasiswa di Malang Diringkus Densus 88, Diduga Teroris Pendukung ISIS
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
Pilihan
-
5 Sunscreen SPF 50 untuk Kulit Berjerawat, Bikin Glowing Terlindung dari Sinar UV
-
Indef Sebut Pertumbuhan Ekonomi Bisa di Bawah 5 Persen, Ancaman Utang dan Belanja Mengintai!
-
Here We Go! Persija Segera Umumkan Jordi Amat, Thom Haye Menyusul?
-
Tarif Ojol Mau Naik 8-15 persen, Kemenhub: Jangan Senang Dulu, Ini Belum Final
-
Menaker Bilang Job Fair Sudah Tidak Perlu Lagi
Terkini
-
Layanan AgenBRILink dari BRI Kini Makin Lengkap dan Aman
-
Camilan Premium Casa Grata Sukses Tembus Pasar Dunia Lewat Pembinaan BRI
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur, UMKM Semakin Produktif
-
BRI Perkuat Komitmen Salurkan FLPP demi Hunian Terjangkau bagi Rakyat
-
5 Rekomendasi Tempat Liburan Hits di Malang untuk Anak Muda, Wajib Dikunjungi!