Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 20 Mei 2022 | 15:13 WIB
Warga berjualan sapi di pinggir jalan Gondanglegi Kabupaten Malang, Jumat (20/5/2022). [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Beberapa pedagang Pasar Hewan Ternak Gondanglegi nekat menjual sapi di jalanan. Menyusul penutupan Pasar Hewan Ternak Gondanglegi akibat wabah Penyakit Kaki dan Mulut (PMK).

Terlihat sejumlah hewan ternak mulai dari sapi, kambing, hingga domba dijual di pinggir jalan. Hewan ternak itu berada di dekat mobil truk, dan pikap para pedagang.

Salah satu pedagang sapi, Haji Samsul Gendut menjelaskan, dia nekat menjual sapi di pinggir jalan karena pasar ditutup.

"Kalau jual online itu gak laku malahan. Saya saja yang juga beli itu kadang di gambar besar ternyata kecil sapinya. Lah kalau saya jual online ini ya pembeli takut gak ada yang beli. Makannya saya jual di pinggir jalan," tuturnya, Jumat (20/5/2022).

Baca Juga: Virus PMK Belum Menular ke Manusia, Dokter Hewan di Bantul Beri Penjelasan Ini untuk Antisipasinya

Terlebih, kata dia, jualan sapi secara online tidak diperbolehkan jika dijual ke antar daerah.

"Kalau jual ke Kota itu ya gak boleh. Kan ya susah kami. Dan makannya itu kami jual sapi di jalan saja," 

Hari ini dia membawa tiga sapi untuk dijual. Harganya tetap, yakni Rp 20 juta sampai Rp 30 juta per sapi. Namun hingga kini, kata dia, tidak ada yang laku.

"Gak ada yang laku ini mas sudah tiga hari saya dagang juga ini masih tiga gak ada yang laku," tutur dia.

Menurutnya, para pembeli enggan membeli sapinya karena banyaknya pemberitaan wabah PMK

Baca Juga: Bukan PMK, Tiga Kambing Milik Warga Ciamis Mati Terkena Penyakit Ini

"Iya gak ada yang beli mas. Kalau di pasar ini tiga hari bisa 11 sapi terjual. Kalau sekarang gak ada mas," tuturnya.

Dia pun meminta agar Pemkab Malang untuk memberikan solusi. Solusi menururnya hanya satu, yakni pembukaan pasar hewan ternak.

"Kami cuma ingin di pasar dibuka biar bisa kerja lagi," ujar pedagang Kecamatan Gondanglegi.

Pedagang lainnya, Edi Slamet malah mengaku tidak menjual sapinya meskipun beberapa temannya menjual di pinggir jalan.

"Ya jalanan nanti ketabrak ya gak usah sekalian. Wes gak jual apa-apa ini saya," tutupnya.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Load More