SuaraMalang.id - Mahfudijanto, pemimpin kelompok aliran sesat di Pasuruan, Jawa Timur memutuskan untuk bertobat. Momentum kembali ke jalan yang benar itu disaksikan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kamis (19/5/2022).
Selain Mahfudijanto, dua anggotanya Febridijanto (28), dan Frangky Sirojul Huda Kholil (35) juga sepakat tobat dan mau kembali ke ajaran Islam yang benar.
Kesepakatan ini hasil pertemuan bersama MUI Kabupaten Pasuruan dan tim Bakor Pakem di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Kamis.
“Saya sudah menyampaikan tobat kepada Allah. Saya juga tidak akan mengulangi lagi,” ucap Mahfudijanto mengutip dari Beritajatim.com, Kamis.
Dewan Pertimbangan MUI Kabupaten Pasuruan, Muzammil Syafi’i, mengatakan pihaknya telah mengklarifikasi tiga anggota kelompok tersebut. Pihaknya menyaksikan langsung ketiganya menyatakan bertobat.
“Mereka mengakui kesalahannya dalam memahami Al Quran. Mereka juga sudah bertobat dengan mengucapkan istighfar tiga kali dan syahadat tiga kali,” ujar Muzammil.
Para anggota kelompok Mahfudijanto juga telah menandatangani surat pernyataan dan bersedia mengikuti ajaran islam yang benar. MUI Kabupaten Pasuruan juga telah menyiapkan guru-guru agama untuk membimbing mereka.
“Menandatangani surat pernyataan mengikuti ajaran islam melalui guru-guru yang disiapkan MUI. Mereka berjanji tidak akan menyebarkan agama yang bertentangan dengan agama islam yang benar,” imbuhnya.
Dengan bertobatnya kelompok Mahfudijanto, Ketua MUI Kabupaten Pasuruan, KH Nurul Huda, mengungkapkan bahwa kini tidak ada lagi permasalahan kelompok aliran menyimpang di Kabupaten Pasuruan.
“Sekarang masalah ini selesai 100 persen. Mudah-mudahan dosanya diampuni Allah dan dijadikan orang yang sholeh selamat dunia akhirat,” ungkapnya.
Senada, Kasi Intel Kejari Kabupaten Pasuruan, Jemmy Sandra menegaskan bahwa tim Bakor Pakem menetapkan kelompok Mahfudijanto ini bukan termasuk aliran sesat.
“Kami dari tim Bakor Pakem menyatakan bahwa ini bukan aliran sesat. Hanya pemikiran yang belum lengkap mereka belajar agama belum lengkap,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, kelompok berjumlah enam orang di Pasuruan ini mengaku bisa berkomunikasi dengan Allah langsung.
Dalam pengakuan anggotanya, mereka tak mengakui adanya hadis, rukun Islam dan rukun iman. Bahkan mereka tak membaca 2 kalimat syahadat. Padahal syahadat jadi syarat seseorang yang ingin masuk Islam. Semua itu diingkari karena mereka mengaku mendapat pentunjuk langsung dari Allah.
Satu lagi mereka selama ini tidak menggunakan Alquran otentik sebagai sumber. Mereka hanya bersumber pada Alquran terjemahan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia.
Berita Terkait
-
MUI Minta Prabowo Belajar Lagi Sejarah Zionis Israel: Jangan Tertipu Mulut Manis Mereka!
-
Diprotes MUI, PKS Malah Dukung Wacana Prabowo Tampung Warga Gaza: Ini Beda dari Ide Gila Trump
-
MUI Protes Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia: Jangan Mau Dikadalin Israel!
-
Dukung Fatwa Jihad Ulama Dunia, MUI: Warga Palestina Harus Dilindungi dari Genosida Israel!
-
Waspada! MUI Ingatkan Pemudik Soal Jamu Gratis Beralkohol Tinggi di Jalur Mudik
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat
-
Misteri Tumpukan Sampah di Singosari Malang, Tutupi Jalan Desa