Pada hari Jumat, KCNA melaporkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah mengunjungi pusat kesehatan dan belajar tentang penyebaran Covid-19 secara nasional.
Data mengindikasikan bahwa virus telah menyebar dengan cepat ke seluruh negeri, jauh melampaui ibu kota Pyongyang. Ini menempatkan seluruh populasi 25 juta dalam bahaya. Tidak ada yang divaksinasi, banyak yang kekurangan gizi, dan sistem perawatan kesehatan buruk.
Virus mungkin tidak menghadirkan bahaya terbesar. Namun penguncian (lockdown) bisa menghancurkan banyak orang.
Makanan dan obat-obatan sudah menipis, perbatasan negara itu selama lebih dari dua tahun ditutup, dan memutus hampir semua perdagangan.
Baca Juga: Kala Hepatitis Akut Mengintai di Tengah Bahaya Covid-19 yang Belum Usai
Kim Jong-un tetap menginginkan beberapa pekerjaan dilanjutkan. Tetapi sangat mungkin bahwa pasar, tempat banyak orang mencari nafkah, akan ditutup. Ini juga akan lebih sulit bagi orang untuk bergerak di seluruh negeri. Hal ini pada gilirannya akan mempersulit mereka untuk mendapatkan makanan dan persediaan yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup.
Dengan menerbitkan sejumlah data pada hari ini, beberapa orang mengatakan, Korea Utara menunjukkan bahwa mereka akhirnya bersedia menerima bantuan dari luar.
Pada pertemuan yang menguraikan aturan Covid baru pada hari Kamis, Kim terlihat mengenakan masker di televisi untuk pertama kalinya. Dia memerintahkan kondisi darurat maksimum, yang mencakup penguncian lokal dan pembatasan berkumpul di tempat kerja.
Ada kekhawatiran wabah besar dapat mempersulit pasokan penting untuk memasuki negara itu, memperburuk kekurangan pangan dan ekonomi yang goyah.
Korea Selatan mengatakan pihaknya menawarkan bantuan kemanusiaan setelah pengumuman Kamis, tetapi pemerintah Korea Utara belum menanggapi. Terlepas dari klaim sebelumnya dari Korea Utara bahwa mereka berhasil dalam mencegah Covid-19, ada tanda-tanda di seluruh pandemi kemungkinan kehadirannya di negara itu, termasuk laporan kasus yang belum dikonfirmasi dan pekerja yang mengenakan pakaian hazmat.
Baca Juga: 350 Ribu Orang Bergejala, Korea Utara Laporkan Kematian Pertama Akibat Covid-19
Berita Terkait
-
Gara-Gara Korea Utara, Timnas Indonesia U-17 Urung untuk Lakukan Balas Dendam
-
Korea Utara Sempat Ciut sebelum Hadapi Timnas Indonesia U-17
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Timnas U-17 Dibantai 6 Gol, Warganet Uzbekistan: Kalian Melawan Korea Utara U-23 Hari Ini!
-
Benarkah Pemain Korea Utara U-17 Gacor Bantai Timnas Indonesia karena Takut Dieksekusi Kim Jong Un?
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat
-
Misteri Tumpukan Sampah di Singosari Malang, Tutupi Jalan Desa
-
Korban Hanyut di Pantai Balekambang Malang Akhirnya Ditemukan