SuaraMalang.id - Media resmi pemerintah Korea Utara melaporkan ada enam orang meninggal akibat terpapar Covid-19, Jumat (13/5/2022). Sebanyak 187.000 orang bergejala demam menjalani isolasi dan perawatan medis.
Tercatat, satu dari enam pasien meninggal positif terpapar virus varian Omicron. Kasus ini pertama kali terjadi di Korea Utara sejak kemunculan Virus Corona di Wuhan China, akhir 2019 silam.
Melansir BBC, para ahli percaya virus telah hadir di negara itu untuk beberapa waktu. Namun, otoritas Korut hanya mengumumkan kasus pertama pada hari Kamis (12/5/2022). Mereka mengatakan telah terjadi wabah varian Omicron di ibu kota Pyongyang, dan mengumumkan tindakan penguncian atau lockdown. Mereka tidak memberikan nomor kasus yang tepat.
Tetapi dalam pembaruan pada hari Jumat, kantor berita resmi pemerintah Korut KCNA melaporkan bahwa wabah itu meluas sampai keluar ibu kota.
"Demam yang penyebabnya tidak dapat diidentifikasi menyebar secara eksplosif, secara nasional mulai akhir April," katanya mengutip dari Timesindonesia.co.id.
"Sekitar 350.000 orang telah menunjukkan tanda-tanda demam itu," tambahnya, tanpa merinci berapa banyak yang dinyatakan positif Covid.
Analis menyarankan angka terbaru dari media pemerintah, termasuk pengakuan bahwa demam yang tidak ditentukan telah menyebar secara nasional, dapat mengindikasikan negara tersebut sedang mengalami wabah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Populasinya yang berjumlah 25 juta rentan karena kurangnya program vaksinasi dan layanan kesehatan yang buruk," kata para ahli.
Korea Utara menolak tawaran dari komunitas internasional untuk memasok jutaan vaksin AstraZeneca dan buatan China tahun lalu. Sebaliknya, ia mengklaim telah mengendalikan Covid dengan menutup perbatasannya pada awal Januari 2020.
Baca Juga: Kala Hepatitis Akut Mengintai di Tengah Bahaya Covid-19 yang Belum Usai
Negara ini berbagi perbatasan darat dengan Korea Selatan dan Cina, yang sama-sama berjuang melawan wabah. China sekarang berjuang untuk menahan gelombang Omicron dengan penguncian di kota-kota terbesarnya.
Pada hari Jumat, KCNA melaporkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah mengunjungi pusat kesehatan dan belajar tentang penyebaran Covid-19 secara nasional.
Data mengindikasikan bahwa virus telah menyebar dengan cepat ke seluruh negeri, jauh melampaui ibu kota Pyongyang. Ini menempatkan seluruh populasi 25 juta dalam bahaya. Tidak ada yang divaksinasi, banyak yang kekurangan gizi, dan sistem perawatan kesehatan buruk.
Virus mungkin tidak menghadirkan bahaya terbesar. Namun penguncian (lockdown) bisa menghancurkan banyak orang.
Makanan dan obat-obatan sudah menipis, perbatasan negara itu selama lebih dari dua tahun ditutup, dan memutus hampir semua perdagangan.
Kim Jong-un tetap menginginkan beberapa pekerjaan dilanjutkan. Tetapi sangat mungkin bahwa pasar, tempat banyak orang mencari nafkah, akan ditutup. Ini juga akan lebih sulit bagi orang untuk bergerak di seluruh negeri. Hal ini pada gilirannya akan mempersulit mereka untuk mendapatkan makanan dan persediaan yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota
-
Bea Cukai Malang Musnahkan 3,2 Juta Rokok Ilegal, Kerugian Capai Rp 2,39 Miliar