SuaraMalang.id - Pemerintah Kota Malang melarang peternak dan jagal hewan mendatangkan sapi dari luar kota. Ini mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Diberitakan sebelumnya, seekor sapi mati terindikasi terpapar PMK di RPH Kota Malang. Sapi tersebut kemudian dibakar dan dikubur sesuai standar operasional prosedur (SOP).
"Setelah kita dapat informasi itu (suspek PMK kepada tiga sapi), sore harinya (kemarin) kami lakukan sosialisasi kepada jagal-jagal agar tidak mendatangkan sapi dari luar daerah, seperti daerah yang terjangkit wabah," ujar Kabid Peternakan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono mengutip Timesindonesia.co.id, Kamis (12/5/2022).
Kasus penularan PMK dilaporkan paling banyak menjangkiti wilayah Mojokerto hingga Gresik, Lamongan dan Sidoarjo.
Baca Juga: Waspada! Empat Hewan Ternak di Semarang Diduga Terinfeksi PMK, Kini Diisolasi Terpisah
Merespons itu, Pemkot Malang meminta RPH memperketat sapi-sapi yang akan disembelih
"Lalu dilakukan disinfektan setelah adanya suspek itu. Dilakukan kepada orang-orang RPH, alat potong hingga kendaraan," ungkapnya.
Sementara itu, Anton juga menjelaskan soal jaminan keamanan mengkonsumsi daging sapi di tengah wabah PMK yang menyerang wilayah Jawa Timur.
Menurutnya, PMK ini tidak bersifat zoonosis atau tidak menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Akan tetapi, untuk hewan tersebut seperti Sapi, Kambing hingga Babi perlu diperhatikan secara serius.
"Yang penting itu saat masak daging sebisa mungkin harus sampai mendidih atau benar-benar matang. Ya mendidih di suhu 70 derajat Celcius lamanya sampai 30 menitan," katanya.
Baca Juga: Lima Sapi Mati Mendadak di Kabupaten Lumajang Positif Terpapar Virus PMK
Pihaknya juga tentu berkolaborasi dengan RPH untuk melakukan pemantauan dan sosialisasi berkala kepada para penjagal untuk memastikan keamanan peredaran sapi. Akan tetapi, diketahui hingga saat ini dari hasil surveilans di 4 Kecamatan Kota Malang belum ditemukan wabah PMK yang menjangkit hewan-hewan ternak warga.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Sweetheart Cafe, Rekomendasi Kafe Estetik ala Rustic Market di Malang
-
Pasar Klojen Malang, Tempat Belanja dan Surga Kuliner yang Wajib Dikunjungi
-
Update Harga Sapi Kurban Idul Adha 2025, Jangan Kaget Cek Daftar Lengkapnya
-
NARA Coffee, Rekomendasi Kafe Hidden Gem ala Ghibli di Malang
-
Daftar Harga Hewan Kurban 2025 Versi BAZNAS, Lengkap dari Domba, Kambing hingga Sapi!
Terpopuler
- 1 Detik Setelah Pascal Struijk Naturalisasi, Harga Pasar Timnas Indonesia Termahal ke-4 di Asia
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan Mei 2025: Mesin Tak Merepotkan, Irit Bensin, Pajak Murah
- Selamat Tinggal Persib, Nick Kuipers Hengkang ke Eropa Musim Depan?
- Petinggi Venezia Ucapkan Terima Kasih ke Inter Milan, Resmi Lepas Jay Idzes?
- Pemain Keturunan Bandung Mauro Zijlstra Resmi Salaman
Pilihan
-
Butuh Dana Cepat? Kenali Pinjol Aman dan Hindari Risiko Bunga Tinggi
-
Hasil BRI Liga 1: Gol Indah Ramadhan Sananta Bawa Persis Kalahkan PSBS Biak
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Mei 2025. Awet Lebih dari Sehari
-
Kabar Duka! Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Lawu
-
Juru Parkir Liar di Masjid Raya Sheikh Zayed, Dua Remaja Diamankan Tim Resmob
Terkini
-
Kembali Main di Stadion Kanjuruhan, Segini Harga Tiket Arema FC Vs Persik Kediri
-
Program BRI Peduli Hadir untuk Wujudkan Terbentuknya SDM Unggul dan Berdaya Saing
-
BRI Dukung Liga Kompas U-14 2024/2025 sebagai Bentuk Komitmen Pengembangan Sepak Bola Indonesia
-
Viral Ricuh Imbas Antrean Panjang Scan Tiket Bromo, TNBTS Angkat Bicara
-
BRI Pacu Pertumbuhan Ekonomi Mikro Lewat Kredit Rp632,22 Triliun