SuaraMalang.id - Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Hari Wahyono, MPd mengusulkan Ekonomi Pancasila masuk dalam kurikulum. Melalui pendidikan ekonomi, masyarakat akan mampu meraih kesejahteraan.
Hal tersebut disampaikan dalam momen pengukuhan gelar profesor kepadanya dan empat dosen lainnya di Graha Cakrawala, UM, Kota Malang, Kamis (12/5/2022).
"Kenapa kita harus impor keyakinan ekonomi dari luar? Padahal kita punya Ekonomi Pancasila," katanya pada momen pengukuhan gelar profesor kepadanya dan empat dosen lainnya di Graha Cakrawala, UM, Kota Malang, Kamis (12/5/2022).
Dijelaskannya, untuk memasukkan ekonomi Pancasila ke kurikulum pembelajaran siswa ada beberapa upaya yang dapat dilakukan. Salah satunya melalui Asosiasi Profesi Pendidik Ekonomi di tingkat nasional.
"Tapi tidak bisa diingkari, penetapan kurikulum ada di kementerian. Apakah mereka merekrut orang kompeten di bidang pendidikan ekonomi? Jawabannya Wallahu a'lam," tandasnya.
Ia melanjutkan, Ekonomi Pancasila secara falsafah terbukti dan layak untuk dikaji secara ilmiah. Bahkan, Mohammad Hatta telah mengungkapkan perihal ekonomi kerakyatan.
"Nah, di era Jokowi sudah mulai mengarah ke sana. Kita punya koperasi yang menjadi soko gurunya dari ekonomi Pancasila. Namun, belakangan ini praktek koperasi identik dengan Bank Titil," jelasnya.
Sebab itu, masyarakat diharapkan memahami pentingnya pendidikan ekonomi karena kesejahteraan bangsa dapat ditinjau dari perilaku pendidikan ekonomi.
"Literasi keuangan rendah, banyak pengangguran, semua sumbernya pendidikan ekonomi yang tidak digarap dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.
Baca Juga: Dukung Pemulihan Ekonomi, Ini Langkah Bea Cukai terhadap Pelaku UMKM
Dalam pidatonya, pria asal Madiun ini menyajikan pidato bertajuk Pendidikan Ekonomi dan Kesejahteraan dalam Bingkai Ekonomi Pancasila.
Ia memaknai pendidikan ekonomi sebagai upaya sistematis dan terprogram melalui proses belajar untuk menjadikan peserta didik memiliki kemapuan berperilaku ekonomi secara rasional, altruistic, dan bermoral yang dilandasi oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dalam berekonomi.
Dijelaskan Hari Wahyono, rekomendasi yang dikeluarkan adalah pengembangan sinergi prodi ekonomi dengan prodi lain yang relevan untuk mengembangkan program pendidikan.
Kedua, pengembangan program pembelajaran home economics untuk jenjang awal pendidikan formal.
Ketiga, revitalisasi kurikulum pendidikan ekonomi di SMP dan SMA dengan memasukkan topik-topik altroisme, moralitas ekonomi, dan ekonomi Pancasila atau ekonomi kerakyatan.
Keempat, pengembangan kata kuliah ekonomi Pancasila atau ekonomi kerakyatan untuk prodi pendidikan ekonomi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota
-
Bea Cukai Malang Musnahkan 3,2 Juta Rokok Ilegal, Kerugian Capai Rp 2,39 Miliar