SuaraMalang.id - Seekor sapi mendadak mati saat akan disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tugu Aneka Usaha, Kota Malang. Kekinian, sapi tersebut terindikasi atau suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kabid Peternakan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono membenarkan ada satu sapi mati terindikasi terpapar PMK. Sapi itu datang dari luar Kota Malang, namun Anton tidak mengatakan pasti daerah mana asal sapi. Sapi datang sekitar 22.00, Selasa (10/5/2022) malam.
Anton mendapat laporan sapi itu meninggal pagi harinya ketika siang hari, Rabu (11/5/2022).
"Jadi kemarin siang ada tim yang menginformasikan ke kami ada sapi yang mati. Kami koordinasi dengan provinsi. Kemudian tim provinsi UPT Kesehatan hewan Pemprov Jatim yang ada di Pakis langsung meluncur bersama kami untuk mendiagnosa gejalanya seperti apa," ujarnya.
Hasil dari pemeriksaan itu, sapi yang meninggal dunia tersebut memang ada gejala-gejala yang mengindikasikan PMK, seperti lendir hidung hingga keluar darah dan juga kerusakan di bagian gigi sapi
"Akhirnya setelah diperiksa kami ambil samplenya dan kami kirim ke Surabaya untuk dicek hasil labnya apakah PMK atau tidak," imbuhnya.
Sementara satu sapi suspek PMK yang meninggal itu sudah dikubur. Sebelum dikubur, sapi itu dibakar.
"Kemudian kami melakukan sosialisasi kepada jagal-jagal agar tidak mendatangkan sapi dari luar daerah seperti daerah wabah," ujarnya.
Selain satu sapi itu, di RPH Kota Malang juga ada dua sapi lainnya yang tersuspek dan mempunyai gejala PMK.
Baca Juga: Gejala Klinis Mirip PMK pada Hewan Ternak Ditemukan di Lampung, Masih Tunggu Hasil Uji Lab
"Dan sudah kami kirim sampelnya ke Surabaya untuk hasilnya akan menunggu selama dua tiga hari apakah positif atau tidak," tuturnya.
Kekinian Anton menyarankan kepada RPH untuk menindaklanjuti kasus kematian sapi itu. Dua dokter hewan sudah diterjunkan di RPH.
"Jadi harus diperketat sapi-sapi yanh masuk, lalu dilakukan disinfektan kepada orang-orang yang keluar masuk RPH maupun kendaraan yang masuk disinyalir mampu membawa PMK. Tujuannya untuk memutus rantainya seperti itu," kata dia.
Dengan adanya kematian satu sapi suspek itu, Anton juga telah melakukan pemeriksaan ke sapi-sapi yang diternak peternak Kota Malang. Ada 2000-an sapi yang di Kota Malang.
"Setelah kami pantai di empat kecamatan mulai dari Blimbing, Lowokwaru, Sukin, dan Kedungkandanh tidak ditemukan ternak (tersuspek) PMK kemarin itu," tuturnya.
Dia pun mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir akibat adanya kasus ini di Kota Malang. Sebab daging sapi meskipun terjangkit PMK tidak menular ke manusia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Konsisten Dukung Pembiayaan Produktif, BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun hingga September 2025
-
5 Link DANA Kaget Aktif, Langsung Sikat Saldo Gratis Sekarang
-
Marcos Santos Geram! Salahkan Wasit Usai Arema FC Dibungkam Borneo FC
-
Akhir Pekan Banjir Rejeki, 5 Link ShopeePay Gratis Ini Bisa Cairkan Rp2,5 Juta!
-
BRI Dorong Desa BRILiaN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Indonesia