SuaraMalang.id - Sehabis Lebaran yang banyak dikeluhkan masyarakat adalah berat badan naik. Setelah sebulan lamanya berpuasa, Lebaran jadi momen melahap semua makanan.
Padahal, dampak setelah itu cukup beresiko bagi kesehatan. Konsumsi makanan berlemak, berkalori tinggi dan gula berlebihan berkontribusi pada meningkatnya berat badan orang-orang.
Mengonsumsi makanan itu, menurut Health Claim Senior Manager Sequis, dr Yosef Fransiscus, jika sudah berdampak pada berat badan maka akan sulit turun.
Saat berlebaran, sebagian orang mungkin tidak lepas dari opor ayam, gulai rendang, dan ketupat serta berbagai hidangan khas hari raya. Pun sewaktu Ramadhan, dapat ditemui mereka yang berbuka puasa dengan menyantap makanan berminyak, banyak mengandung tepung, dan minuman manis.
"Mengonsumsi kalori lebih tinggi dari yang tubuh butuhkan berpotensi membuat berat badan naik drastis. Misalnya saja, tubuh membutuhkan sekitar 2000 kalori, jumlah tersebut bisa sekaligus ada dalam satu porsi hidangan Lebaran," ujar Yosef melalui keterangan persnya, dikutip Kamis.
Makanan mengandung gula dalam santapan Lebaran, seperti kue kering yang dikonsumsi sering dalam porsi banyak juga menjadi pencetus kenaikan berat badan hingga obesitas terjadi lebih cepat, sehingga berisiko mudah terserang penyakit diabetes.
Menurut Yosef, selain makanan tinggi kalori dan gula, penyebab berat badan naik dengan cepat juga akibat karena kurang tidur dan beraktivitas fisik. Sebagian orang khususnya mudik ke kampung halaman juga cenderung lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersantai.
"Saat tubuh kurang tidur, hormon insulin, leptin dan ghrelin menjadi tidak seimbang yang dapat memicu nafsu makan lebih tinggi sehingga durasi dan porsi makan bisa lebih banyak dari biasanya," tutur Yosef.
Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga menyebabkan tubuh akan mengalami surplus kalori atau jumlah kalori yang masuk akan lebih banyak daripada yang dibakar. Kelebihan kalori dalam tubuh jika tidak habis terbakar akan menjadi timbunan lemak dan berat badan akan melonjak naik.
Baca Juga: Selama Lebaran 2022 Tidak Ada Penambahan Pasien COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran
Menurut Yosef, memberikan tubuh makanan lezat bukan masalah tapi sebaiknya tidak terlalu cepat saat menyantapnya agar bisa menikmati makanan tersebut dan tubuh tidak tergesa-gesa memproses makanan.
“Sesekali kita boleh makan enak untuk kesenangan dan bersilaturahmi asal porsi tidak berlebihan. Waktu berlebaran atau berlibur, kita tetap perlu mengendalikan diri dalam urusan makanan karena sejatinya tubuh lebih membutuhkan makanan bernutrisi dan cukup istirahat,” ujar dia.
Makan berlebihan dan tergesa-gesa dapat membuat tubuh lebih cepat kenyang dan menyebabkan masalah pencernaan. Saat bersantap bersama keluarga atau kerabat, cobalah mengambil makanan dalam porsi 20 persen lebih sedikit.
Kemudian, sebaiknya tidak memesan makanan dan camilan dalam jumlah banyak agar tidak perlu membawa pulang makanan ke rumah.
Yosef juga menyarankan agar orang-orang tetap aktif berolahraga sebagaimana dulu sering dilakukan pada masa awal pandemi agar tubuh tetap kuat dan imunitas terjaga.
Berolahraga, kata dia, termasuk cara sederhana dan murah untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh, membantu mengendalikan kenaikan berat badan serta memelihara fungsi organ tubuh.
“Saat libur, nikmati waktu bersama keluarga dengan sering beraktivitas fisik agar tubuh kembali bugar dan kalori pun terbakar. Saat lebaran usai dan kembali beraktivitas maka aktivitas olahraga juga perlu diteruskan," kata dia.
Orang-orang dapat melakukan olahraga minimal 3 kali seminggu dengan durasi 15-45 menit. Durasi dan interval dapat ditambah seiring dengan kemampuan tubuh. Sementara untuk jenis olahraga, bisa jalan pagi, renang, dan jogging serta yoga.
"Bagi yang sehat, tidak ada masalah dengan jantung atau persendian kaki serta berat badan tidak berlebih dapat berolahraga lari atau bersepeda,” demikian pesan Yosef. ANTARA
Berita Terkait
-
Selama Lebaran 2022 Tidak Ada Penambahan Pasien COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran
-
The Best 5 Oto: Nismo Produksi Mobil Listrik Nissan, Britania Raya Jaring Knalpot Berisik, Persiapan Arus Balik Lebaran
-
5 Jalan Alternatif ke Puncak untuk Motor dan Mobil, Antisipasi Macet Libur Lebaran 2022
-
435 Ribu Orang Datang ke Bali Selama Libur Lebaran, Puncak Arus Balik Diprediksi 8 Mei 2022
-
Antisipasi Lonjakan COVID-19 Usai Lebaran 2022, Wisma Atlet Kemayoran Siapkan 4 Tower dan 500 Nakes
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Sinergi BRI dan Medco Dukung UMKM Tangguh Berlandaskan Ekonomi Kerakyatan
-
BRI Dukung Asta Cita Lewat Pembangunan BLK Konveksi di Nusakambangan
-
BRI Bangun UMKM Tangguh Lewat BRILiaN, Pengusaha Muda Kombucha Jadi Inspirasi
-
Nikmati, Cashback Maksimal dari BRI untuk Investor Sukuk Ritel SR023T3 dan SR023T5
-
Modal Gercep! Saldo Rp199 Ribu Langsung Cair, Sikat 3 Link DANA Kaget Ini