SuaraMalang.id - Anggota parlemen Kanada sepakat melabeli Rusia sebagai pelaku genosida. Ini buntut serangan invasi ke Ukraina.
Mosi DPR Kanada itu mengatakan kejahatan perang oleh Rusia termasuk kekejaman massal. Ada banyak bukti kejahatan perang sistemik dan besar-besaran terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Moskow.
Contoh sistematis pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil Ukraina, penodaan jenasah, pemindahan paksa anak-anak Ukraina, penyiksaan, kerusakan fisik, kerusakan mental, dan pemerkosaan.
Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan "sangat benar" bagi semakin banyak orang untuk menggambarkan tindakan Rusia di Ukraina sebagai genosida, seraya mendukung tuduhan yang dibuat oleh Presiden AS Joe Biden.
Biden sebelumnya mengatakan pada April bahwa invasi ke Ukraina sama dengan genosida. Namun, menurutnya, pengacara internasional harus memutuskan apakah invasi tersebut memenuhi kriteria genosida atau tidak.
Merespon tudingan itu, Rusia menyangkal telah melakukan aksi genosida dan menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" dan mengatakan operasi itu perlu karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia.
Moskow pada gilirannya menuduh Ukraina melakukan genosida terhadap orang-orang berbahasa Rusia, tuduhan yang dibantah Ukraina sebagai omong kosong.
Kanada termasuk di antara sejumlah negara yang memberlakukan sanksi terhadap Rusia setelah invasi dimulai pada 24 Februari.
Pada Rabu, Kanada memberlakukan sanksi lebih lanjut terhadap 203 orang yang dikatakan terlibat dalam pencaplokan oleh Rusia atas daerah-daerah tertentu di wilayah Donbas di timur Ukraina.
Baca Juga: AS dan Rusia Bertukar Tawanan di Tengah Ketegangan
Rabu malam, Kanada juga memperbarui saran perjalanannya ke Moldova, dengan alasan risiko konflik bersenjata di Transnistria, bagian Moldova di wilayah barat yang diduduki Rusia.
Pemerintah Kanada meminta para pelancong untuk berhati-hati di Moldova dan menghindari semua perjalanan ke Transnistria.
Pemerintah Kanada juga mengatakan akan mengubah undang-undang sanksinya untuk memungkinkan dana atau properti dari Rusia yang disita atau dikenai sanksi dipakai untuk membantu membangun kembali Ukraina atau membantu mereka yang terkena dampak invasi Rusia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
Terkini
-
Program BRI Peduli Berperan Aktif, Salurkan Donasi untuk Korban Terdampak Gempa Poso
-
Semangat BRI Peduli untuk Paskibraka Nasional 2025, Wujud TJSL Nyata dari BRI
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif