SuaraMalang.id - Liga Arab mendesak Israel mengakhiri ibadah kaum Yahudi di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Liga Arab memperingatkan bahwa tindakan itu merupakan penghinaan terhadap perasaan kaum Muslim.
Liga Arab, Kamis (21/4/2022) mengecam peristiwa kekerasan di Al-Aqsa dengan mengatakan Israel telah membatasi Muslim dalam hak beribadah.
Sementara Israel juga mengizinkan orang-orang Yahudi ultra-nasionalis untuk memasuki situs suci bahkan malah dilindungi polisi.
Polisi anti huru hara Israel menyerbu kompleks masjid Al-Aqsa pekan lalu di mana setidaknya 158 warga Palestina terluka dan ratusan ditahan.
Baca Juga: Iran Klaim Tangkap 3 Agen Mossad, Diduga Transfer Rahasia Negara Ke Israel
"Tuntutan kami jelas bahwa Al-Aqsa dan Haram al Sharif di semua wilayahnya adalah satu-satunya tempat ibadah bagi umat Islam," tegas Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi seperti diberitakan Timesindonesia.co.id, Jumat (22/4/2022).
Ketua Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit menyatakan, Israel melanggar kebijakan berabad-abad yang menyatakan non-Muslim boleh mengunjungi kompleks Al-Aqsa, tetapi mereka tidak boleh beribadah di sana.
Safadi, yang berbicara dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken minggu ini, bertemu dengan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS yang mengunjungi wilayah itu pada hari Rabu untuk membahas pengurangan ketegangan di situs suci itu.
Menteri luar negeri mengatakan dia telah menerima jaminan bahwa Israel akan menghentikan jamaah Yahudi memasuki Al-Aqsa.
Berada di atas dataran tinggi Kota Tua yang bertembok, kompleks Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga Islam dan dikenal oleh umat Islam sebagai al-Haram al-Sharif (Tempat Suci). Bagi orang Yahudi itu dikenal sebagai Temple Mount, situs paling suci dalam Yudaisme di mana mereka percaya dua kuil kuno berada.
Baca Juga: Detik-detik Israel Gempur Gaza Sebelum Sahur dengan Pesawat Tempur
Kantor berita Jordan, Petra mengatakan, bahwa Liga Arab memperingatkan bahwa tindakan Israel di Al-Aqsa "mengancam memicu siklus kekerasan", dan "serangan dan pelanggaran merupakan provokasi terang-terangan terhadap perasaan umat Islam".
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pernikahan Impian Berubah Duka: Kisah Cinta di Gaza yang Berakhir Tragis
-
Hoaks Le Minerale Terafiliasi Israel, Tegaskan Produknya Asli Indonesia
-
Serangan Udara Terbaru Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Warga Sipil, Gencatan Senjata Masih Mandek
-
Bali Mau Jadi Seperti Israel? Gubernur Koster Usulkan Revolusi Pertanian Berbasis Teknologi!
-
Manggung di Coachella, Green Day Serukan Dukungan untuk Palestina
Terpopuler
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- Media Asing: Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Bintang
- 9 HP Oppo yang Mirip iPhone, Performa Bersaing dan Harga Lebih Terjangkau
- 10 Mobil Bekas buat Keluarga: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Orang
- Rekomendasi Mobil Bekas untuk Karyawan Baru Harga Rp50 Jutaan, dengan Pajak di Bawah Rp1 Juta
Pilihan
-
Semifinal Liga Champions: Link Live Streaming Barcelona vs Inter Milan dan Jadwal Kick Off
-
ASEAN Club Championship: Dikalahkan CAHN FC, PSM Makassar Gagal ke Final
-
Hanif Sjahbandi: Pukulan Telak Buat Persija Jakarta
-
Anak Juara Liga Champions Junior, Pelatih Timnas Indonesia: Ayah Bangga!
-
Detik-detik Persib Bandung Juara BRI Liga 1, PSSI dan PT LIB Siaga Penuh!
Terkini
-
Pihak Dokter AY Akhirnya Angkat Bicara Soal Dugaan Pelecehan Terhadap Pasien
-
Kinerja BRI Triwulan I 2025: Mampu Bertumbuh di Tengah Perang Tarif dan Tensi Geopolitik
-
Kisah Pilu Penjual Susu di Malang: Minta Maaf ke Pelanggan Karena Motor Hilang, Endingnya Bahagia
-
Dari Usaha Kecil ke Pasar Lebih Luas, LinkUMKM BRI Jadi Kunci Sukses
-
BRI Dorong "Bali Nature" Go Internasional, Begini Perjalanan Suksesnya