Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 17 April 2022 | 08:05 WIB
Polisi membawa ayah tiri pacar Bagus berinisial BPL dalam rekonstruksi peristiwa [Foto: Beritajatim]

SuaraMalang.id - Polisi Pasuruan terus menyelidiki kasus pembunuhan Bagus Prasetya Lazuardi (25), mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya Malang.

Kabar terbaru, muncul dugaan kalau pembunuh Bagus, mahasiswa asal Tulungagung tersebut merupakan orang dekat korban. Pelaku disebut-sebut merupakan ayah tiri dari kekasihnya sendiri.

Meskipun begitu, sampai sekarang belum ada yang membenarkan kabar tersebut. Saat Direktur Direskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto dikonfirmasi pun belum bisa berkomentar.

Mantan Kasubdit II Ditipidkor Bareskrim Polri enggan memberikan komentar banyak dengan alasan masih dalam tahap penyidikan.

Baca Juga: Desas-desus Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran Universitas Brawijaya Bermotif Asmara, Begini Respons Polda Jatim

"Insha Allah minggu depan kami rilis. Biar tim bekerja dulu," ujar mantan Kapolres Malang Kota itu seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Sabtu (16/4/2022).

Terkait rumor bahwa motif pelaku menghabisi korban adalah karena dendam atas tindakan pelaku yang bertautan dengan status hubungan asmara yang sedang terjalin di antara si korban dengan si anak tiri pelaku. Lagi-lagi Totok enggan menjawab.

Perlu diketahui, dini hari tadi, anggota Subdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim membawa pelaku pembunuhan untuk melakukan rekonstruksi adegan pembunuhan di tempat kejadian perkara (TKP).

Untuk lokasi pembunuhan sendiri di lahan kosong yang berdekatan dengan sebuah bangunan rumah makan di kawasan Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan.

Tim Subdit Jatanras Direskrimum Polda Jatim yang mendatangi lokasi penemuan mayat itu tiba sekitar pukul 01.05 WIB, dengan mengendarai tujuh unit mobil.

Baca Juga: Pembunuh Mahasiswa Kedokteran Universitas Brawijaya Jalani Pemeriksaan Intensif

Rombongan berada di lokasi tersebut untuk melakukan rekonstruksi dalam kurun waktu tidak lebih dari 30 menit.

Satu orang di antara kerumunan rombongan itu terlihat seorang pria yang mengenakan kaus warna hitam, rambut cepak, dengan tinggi badan sekitar 165 sentimeter, kulit sawo matang dan kedua tangannya diikat.

Dugaan kuat, pria dengan ciri-ciri tersebut adalah pelaku pembunuhan mahasiswa jurusan kedokteran asal Tulungagung itu.

Load More